SuaraBogor.id - Baru-baru ini warga Depok dihebohkan dengan adanya penggerebekan pesta bikini di kolam renang salah satu rumah mewah di Depok, Jawa Barat yang dilakukan polisi.
Informasi itu kini viral di media sosial. Salah satu akun instagram @infodepok.id pu mengunggah pemberitaan soal pesta bikini di Depok.
Hal itu nampaknya langsung mendapatkan reaksi dari berbagai netizen. Ada yang bilanng acara tersebut tidak ada izin dari RT.
Pun juga ada yang tidak menyangka, di kota religius ada acara pesta bikini.
Baca Juga:Viral Emak Ngamuk Tak Terima Pesanannya Datang Lama, Bikin Pengunjung Kesal
"Pantesan Depok kena bencana mulu," tulis @sam***.
"Kota religius," sahut @ran***.
"Kenapa harus minta izin, kan di rumah sendiri," timpa @ret***.
Diberitakan sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengatakan, bahwa pihaknya telah melakukan penggerebekan pesta bikini ratusan ABG i kolam renang Kota Depok, Jawa Barat.
Penggerebekan pesta bikini ini dilakukan di salah satu rumah Pesona 2 Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat, Minggu (5/6/2022) dini hari kemarin.
Polisi menyita 10 kotak alat kontrasepsi atau kondom di lokasi pesta bikini di Perumahan Pesona 2 Depok.
"Jadi benar ada kegiatan tersebut pada Minggu dini hari di Depok, di salah satu perumahan di Pesona Khayangan," kata Zulpan, mengutip dari SuaraJakarta -jaringan Suara.com, Senin (6/6/2022).
Kasat Reskrim Polda Metro Depok AKBP Yogen Heroes menyebut 10 kotak kondom ditemukan di salah satu kamar.
"Ada beberapa barang bukti seperti alat kontrasepsi yang belum dipakai. Ditemukan di dalam suatu kamar di dalam rumah itu," kata Yogen kepada wartawan, Senin (6/6/2022).
Yogen mengklaim penyidik masih mendalami terkait adanya dugaan pesta seks di acara tersebut.
Penyelidikan menurutnya tengah dilakukan oleh Polda Metro Jaya.
"Namun memang pada saat itu (kondom) ditemukan belum digunakan masih utuh beberapa bungkus. Jadi kita amankan juga," katanya.
"Hampir 200 orang di antaranya kebanyakan adalah dari kawula muda," ungkapnya.
Menurut Zulpan, pihaknya turut melakukan pemeriksaan urine terhadap para peserta.
Namun hasilnya tidak ditemukan adanya peserta yang mengkonsumsi zat terlarang atau narkotika.
"Acara dibubarkan kemudian terhadap para peserta party (pesta—red) tersebut dilakukan tes urine. Hasilnya tidak ditemukan adanya penggunaan narkoba," pungkasnya.