SuaraBogor.id - Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin berharap batik khas Cibuluh, Bogor, Jawa Barat bisa berkembang dan diekspor ke luar negeri kedepan.
Orang nomor dua di Indonesia ini juga mendukung pengembangan batik khas Cibuluh agar batik tersebut dapat merambah pasar mancanegara.
"Kepada para pembatik, saya harap terus mengembangkan usahanya, dan menumbuhkan kreasi-kreasi dan inovasinya supaya melahirkan produk batik unik berciri khas Kampung Cibuluh," ujar Wapres, mengutip dari Antara, Rabu (8/6/2022).
Kampung batik Cibuluh merupakan binaan Lembaga Pemberdayaan Ekonomi Mustahik (LPEM) Badan Amil dan Zakat Nasional (BAZNAS).
Baca Juga:Dipadati Ratusan Jamaah, Ini Pesan Wali Kota Bogor Bima Arya di Haul Raden Saleh ke-142
Wapres berharap, pembatik di Kampung Cibuluh yang juga merupakan mustahik atau golongan orang yang berhak menerima zakat, dapat terus mengembangkan produksi batik dengan kekhasannya, hingga ke mancanegara.
"Beberapa waktu lalu, saya bertemu dengan desainer-desainer Indonesia, mereka bergabung untuk menghasilkan produk Muslim yang sekarang digemari di mana-mana. Saya harap produk dari Kampung Cibuluh ini nanti bisa diekspor keluar negeri. Karena itu harus ada kreasi dan inovasi," kata Wapres.
Ketua BAZNAS Noor Achmad menjelaskan bahwa sejak tahun 2019, kampung batik Cibuluh telah dibina dan berkembang dengan baik.
"Saat itu ada satu pembatik. Melihat potensi yang besar, akhirnya BAZNAS membesarkan. Dari 5 kelompok, sekarang menjadi 8 kelompok, terdiri dari 40 pembatik," terang Noor Achmad.
Dalam kesempatan tersebut, Wapres berkesempatan menyalurkan bantuan secara simbolis kepada 5 orang perwakilan dari 8 kelompok perajin batik.
Baca Juga:Baznas Bersama Wapres Berikan Bantuan untuk Perajin Batik di Cibuluh
Usai memberikan arahan dan motivasi, Wapres melihat dari dekat produk yang dihasilkan para pembatik, membeli beberapa produk, serta menyapa warga sekitar.
Tampak beberapa kali Wapres berkenan berfoto bersama warga.
Hadir mendampingi Wapres pada kunjungan kerja ini, Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Suprayoga Hadi, Staf Khusus Wapres Masduki Baidlowi, serta Tim Ahli Wapres Imam Aziz dan Farhat Brachma. [Antara]