Kasus Covid-19 Merangkak Naik, Dinkes Depok Imbau Warga Kenali Omicron BA.4 dan BA.5

Ia mengatakan subvarian BA.4 dan BA.5 mudah menular dan dapat menginfeksi ulang penyintas COVID-19.

Andi Ahmad S
Selasa, 14 Juni 2022 | 19:33 WIB
Kasus Covid-19 Merangkak Naik, Dinkes Depok Imbau Warga Kenali Omicron BA.4 dan BA.5
Ilustrasi Covid-19. [Xinhua via DW]

SuaraBogor.id - Kasus Covid-19 di Kota Depok saat ini mengalami kenaikan, tercatat pada Minggu (12/6/2022) terjadi penambahan 10 kasus aktif, dan Senin (13/6/2022) bertambah 21 kasus, sedangkan Selasa (14/6/2022) ada 33 kasus.

Hal ini tentunya mendapatkan perhatian dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok. Kadinkes Depok Mary Liziawati mengatakan, agar masyarakat mulai mengenali gejala kasus COVID-19 subvarian baru Omicron BA.4 dan BA.5.

"Gejalanya ringan dari varian lainnya seperti Alpha dan Delta," katanya, mengutip dari Antara.

Ia mengatakan subvarian BA.4 dan BA.5 mudah menular dan dapat menginfeksi ulang penyintas COVID-19.

Baca Juga:Positif Covid-19 Indonesia Bertambah 930 Orang, Terbesar DKI Jakarta 517 Kasus Baru

Selain itu, gejalanya serupa dengan Omicron dengan masa inkubasi dua hingga tiga hari.

"Penderita kasus subvarian ini bergejala dan ada yang tidak bergejala. Adapun gejala yang timbul pada subvarian baru BA.4 dan BA.5, seperti pilek, bersin, sakit tenggorokan, batuk, dan sakit kepala," ucap dia.

Dia mengatakan vaksin penguat dapat efektif mencegah gejala berat dan kematian pada subvarian ini, kemudian juga dapat responsif terhadap pengobatan yang ada, seperti antivirus dan antibodi monoklonal.

"Sebagai pencegahan, segera lengkapi vaksin 'booster' (penguat)," tuturnya.

Mary mengingatkan seluruh masyarakat Depok untuk disiplin 5M plus melakukan 1D sebagai upaya pencegahan.

Baca Juga:Subvarian Omicron BA.5 Masuk Jawa Barat, 12 Orang Terinfeksi

"Untuk mencegah penyebaran COVID-19 subvarian baru tetap jalankan protokol kesehatan dengan 5M+1D," katanya.

Ia menjelaskan 5M dilakukan dengan menggunakan masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, dan menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan membatasi mobilitas serta interaksi.

Ia mengatakan untuk 1D dengan divaksin, di mana masyarakat diingatkan untuk melakukan vaksinasi dosis pertama, kedua, hingga penguat.

Ia menambahkan upaya pencegahan lainnya yang dapat dilakukan yaitu menghindari ruangan tertutup dengan ventilasi buruk dan melakukan gaya hidup bersih serta sehat.

"Apabila bergejala, segera lakukan tes antigen maupun PCR," ujar dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini