SuaraBogor.id - Sebuah video yang memperlihatkan aksi sekelompok orang menyerang Tenda Cinus, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor pada Kamis (23/6/2022) dini hari menyebar di jejaring dunia maya dan menjadi viral.
Video aksi penyerangan yang terjadi pada pukul 04.30 WIB itu salah satunya dibagikan oleh akun Instagram @Cibinongviral.
“Info Tawuran dini hari sekitar pukul 04.30 WIB 23 Juni 2022, info sementara tawuran pecah depan tenda cinus, lalu tawuran menuju gang Kiray depan RSUD Cibinong dan salah satu kelompok sampai melempar bom molotov, warga sekitar yang mendengar tawuran keluar untuk memadamkan api, dan infonya salah satu anak yg terlibat tawuran di larikan ke IGD RSUD karena luka bacok,” isi deskripsi dari postingan @cibinongviral.
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Cibinong AKP Yunli Pangestu mengatakan bahwa penyerangan tersebut bukanlah tawuran melainkan penyerangan dari sekelompok yang tidak di kenal.
Baca Juga:Pacar Lima Langkah, Tenda Nikahan Ini Saling Sambung
“Bukan tawuran tapi di serang oleh sekelompok orang yang tidak di kenal. Ada pembakaran di TKP,” kata Kanit Reskrim Polsek Cibinong AKP Yunli Pangestu saat di konfirmasi, Kamis (23/6/2022).
Saat terjadi suara ledakan, seketika warga keluar dari rumah dan berusaha memadamkan api dari ledakan tersebut.
“Cuma di duga aja bom molotov karena ngga ada kandungan bensin, terus belum tau juga apakah itu ada hubungannya dengan penyerangan atau bukan,” jelasnya.
Terlihat dari video yang di posting @cibinongviral ada beberapa remaja yang terekam cctv dan video amatir tengah membawa-bawa sajam dalam aksi penyerangan tersebut.
Yunli menjelaskan bahwa setelah aksi penyerangan tersebut terdapat satu orang yang menjadi korban akibat tidak berhasil menyelamatkan diri
“Korban ketinggalan teman nya akhirnya jatuh, Korban berinisial AS (18) mendapati luka di bagian kaki,” bebernya.
Korban segera dilarikan ke ke IGD RSUD Cibinong untuk segera diberikan perawatan intensif, sementara dari pihak kepolisian hingga saat ini masih menyelidiki kasus tersebut dan melakukan olah TKP.
Kontributor : Devina Maranti
