Satu Indonesia Dibuat Heboh Dengar Pengakuan Putri Candrawathi ke Ferdy Sambo

Padahal sebelumnya pengakuan Putri Candrwathi berbeda dengan proses rekonstruksi.

Andi Ahmad S
Rabu, 14 September 2022 | 06:25 WIB
Satu Indonesia Dibuat Heboh Dengar Pengakuan Putri Candrawathi ke Ferdy Sambo
Tersangka Irjen Ferdy Sambo dan istrinya, Putri Candrawathi saat rekonstruksi pembunuhan Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo di Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Selasa (30/8/2022). [Suara.com/Alfian Winnato]

SuaraBogor.id - Kasus pelecehan yang dilakukan korban Brigadir J kepada Putri Candrawathi nampaknya hingga saat ini terus berlanjut.

Hinga saat ini, publik pun dibuat muak dengan pengakuan Putri Candrawathi kepada Ferdy Sambo, bahwa dirinya sudah dilecehkan Brigadir J.

Padahal sebelumnya pengakuan Putri Candrwathi berbeda dengan proses rekonstruksi.

Tak sedikit juga yang menilai bahwa pengakuannya itu tidaklah mendasar, apalagi Putri juga melenyapkan barang bukti.

Baca Juga:Intimidasi Wartawan, Brigadir Frillyan Fitri Disanksi Demosi 2 Tahun, Lebih Berat dari Bharada Sadam

Ayah Brigadir J, Samuel Hutabarat menceritakan kedatangan Brigjen Hendra Kurniawan untuk menceritakan kematian Brigadir J.

"Ada orang Mabes datang ke sini," begitu pesan dari keluarga Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat.

Dalam suasana masih diliputi duka itulah, sejumlah polisi masuk ke rumah Samuel Hutabarat. Dari sejumlah video tampak keluarga duduk di dalam rumah petak beralas karpet.

Lalu sejumlah aparat kepolisian masuk, berdiri sementara sepatu masih menempel di kaki mereka.

Tapi menurut Samuel, tidak ada ratusan polisi yang mengepung rumahnya dan ia membantah kabar itu. Kecuali, ada saling bantah antara dia dan Pak Hendra.

Baca Juga:Sidang Etik Brigjen Hendra Kurniawan Digelar Pekan Depan, Kasus Obstruction of Justice

"Cerita pak Hendra katanya anak saya masuk ke kamar ibu Putri (istri Ferdy Sambo) dan todongkan senjata, meraba-raba, Ibu Putri menjerit," kata Samuel saat menceritakan kejadian belum lama ini.

Hingga akhirnya cerita sampai adegan baku tembak antara Brigadir Yosua dan Barada E. Namun Samuel langsung menyanggahnya.

Mulai dari soal tembakan meleset dari jarak dekat dan cara almarhum Brigadir Polisi Nofriansyah Yosua Hutabarat memegang senjata.

"Saya sanggah, tembakan anak meleset. Saya awam, tapi saya rasa lebih enak menembak menggunakan dua tangan. Dari tujuh tidak ada yang tepat, kalaupun E pun mengelak, jarak berapa?" sanggah Samuel.

Berikut ini dikutip Suarabogor.id dari Herstory -jaringan Suara.com, isi SP3 Laporan Putri Candrawathi yang dibacakan J.Panjaitan, yang dikutip melalui Youtube TvOnews 6 September 2022 lalu.

Pada hari jumat tanggal 8 Juli 2022, sekitar Pukul 17.00 di Komleks Duren Tiga....

Bermula ketika korban sedang berada didalam kamar. Dalam posisi terbaring di tempat tidur, tiba tiba pelaku (Brigadir J) masuk dan langsung memegang paha, kemaluan, serta memegang payudara korban.

Kemudian korban kaget, dan langsung berteriak tolong...tolong..tolong...

Namun pelaku langsung mengancam korban dengan cara menodong senjata api ke kepala korban.

Korban yang merasa ketakutan, kembali berteriak dengan kalimat tolong-tolong...tolong...

Pelaku langsung keluar dari kamar korban. Akibatnya korban merasa ketakutan dan menceritakan kepada suami korban.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini