Ketum PSSI Dikritik Gegara Gelar Fun Football saat Sambut Presiden FIFA: Gak Punya Malu

Mereka dianggap kurang berempati di tengah suasana duka korban Tragedi Kanjuruhan, Malang yang telah merenggut ratusan nyawa.

Hairul Alwan
Sabtu, 22 Oktober 2022 | 18:51 WIB
Ketum PSSI Dikritik Gegara Gelar Fun Football saat Sambut Presiden FIFA: Gak Punya Malu
Momen Gianni Infantino dan Iwan Bule bermain fun football (twitter @pssi)

SuaraBogor.id - PSSI dan perwakilan FIFA beberapa waktu lalu mengadakan acara fun football di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta. Agenda itu merupakan bagian dari adanya kunjungan Presiden FIFA Gianni Infantino dengan misi transformasi sepak bola Indonesia.

Namun acara tersebut malah menuai kritik dan kecaman dari sebagian pihak. Mereka dianggap kurang berempati di tengah suasana duka korban Tragedi Kanjuruhan, Malang yang telah merenggut ratusan nyawa.

Kritik tersebut juga disampaikan oleh salah satu TikTokers dalam sebuah video yang diunggah dalam akun @rianfahardhi. Ia menyebut jika acara tersebut menunjukan rasa tidak tahu malu atas tragedi besar yang telah terjadi.

"Bisa-bisanya PSSI Konoha itu kepikiran buat ngadain fun football bareng Presiden FIFA di saat Indonesia masih berduka dengan tragedi Kanjuruhan. Katanya ini kesenangan rakyat Indonesia, kesenangan siapa ? Situ senang gak punya malu," ucap pria tersebut.

Baca Juga:Selain Turki, Timnas Indonesia U-20 akan Hadapi Moldova dan Antalyaspor

"Okelah untuk menyambut Presiden FIFA tapi empatinya dimana, bukankah lebih baik mengunjungi korban tragedi Kanjuruhan dibanding membuat pertandingan dengan senyuman seolah tidak ada beban. Mentang-mentang udah lepas tangan tidak bertanggung jawab sama sekali dengan tragedi Kanjuruhan," imbuhnya.

Dalam video tersebut, ia juga menyebut jika trauma dan luka para korban selamat masih belum sepenuhnya sembuh.

"Bahkan sampai hari ini masih tersisa trauma, sesak di dada kemudian bahan kimia di mata memerah bukan karena amarah. Kedatangan FIFA harusnya disambut dengan kesadaran bukan perayaan. Apa yang harus dirayakan kalau nyawa harus menjadi taruhan atas nama sepak bola," tutur pria itu.

Tak hanya menyinggung soal acara yang telah diadakan, pria tersebut bahkan juga seolah memberi sindiran terhadap Ketua PSSI yang menolak saran Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGPIF) untuk mundur dari jabatannya.

"Emang beda mental pejabat kita hari ini, baru-baru ini Menteri Dalam Negeri Inggris mundur dari jabatannya usai insiden salah kirim email, salah kirim email loh, yang gak menyebabkan korban jiwa dan tragedi. Dilain sisi sampai hari ini Ketua PSSI menolak rekomendasi dari TGPIF untuk mundur dari jabatannya," ungkapnya.

Baca Juga:Pelatih Timnas Indonesia di SEA Games 2023 Tergantung Shin Tae-yong

"Udah bener itu pak, pertahankan jabatan bapak, budaya kita bukan budaya malu tapi mempertahankan posisi apapun kondisi, selama perut belum terisi. Yah, jadi mari merawat tradisi dan gak usah lah kita ngikut-ngikut pejabat di luar negeri. Jadi mari apresiasi untuk Ketum kita yang satu ini," imbuhnya dengan nada menyindir.

Unggahan itu kemudian direspon netizen dengan beragam komentar. Namun, tak sedikit dari netizen yang tidak setuju dengan pendapat pria itu, mereka menganggap bila pihak FIFA bertujuan untuk memperbaiki sistem sepak bola yang ada di Indonesia.

"menyedihkan sekali (emot sedih)," ungkap @i****A.

"ada tujuan penting di balik pertemuan ini.," cuit @Sa****al.

"sorry bang, aku dukung PSSI. kalau kita berlarut dalam kesedihan atas tragedi Kanjuruhan kapan sepak bola kita maju," timpal @N***_

"maaf bang FIFA datang untuk memperbaiki sepakbola kita Dan jangan terlalu larut dalam kesedihan," kata akun @on****23.

"sampai kapan kita bersedih terus ?. kita hidup ke depan bukan kebelakang trs toh fifa jga udah ngucapin belasungkawa jga dengan tidak membaned," imbuh @Wa****11.

Kontributor : Mira puspito

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak