SuaraBogor.id - Terdapat sekitar 4.676 ruang kelas yang rusak di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Darii jumlah itu, 1.649 di antaranya rusak berat, 1.952 ruang kelas rusak sedang dan 1.065 rusak ringan.
Merespon hal itu, Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan pihaknya menggandeng pengusaha berbagai bidang dan perusahaan swasta untuk membantu memperbaiki ribuan ruang kelas yang rusak, sehingga perbaikan lebih banyak setiap tahunnya karena keterbatasan anggaran pemerintah.
Herman mengatakan, hal itu juga dilakukan karena pihaknya membutuhkan anggaran yang cukup besar untuk melakukan perbaikan.
"Kami akan menggandeng pengusaha dan perusahaan yang ada di Cianjur untuk membantu meringankan beban pemerintah daerah dalam melakukan perbaikan melalui Corporate social responsibility (CSR) konsep atau tindakan yang dilakukan di dunia usaha atau industri sebagai rasa tanggung jawab," katanya, Rabu (2/11/2022).
Baca Juga:Viral! Diduga Narapidana Pria di Lapas Cianjur Pamer Uang Hasil dari Menipu TKW
Sehingga setiap tahunnya banyak ruang kelas yang dapat diperbaiki termasuk menambah ruang kelas khusus untuk sekolah dasar yang masih kurang di sejumlah kecamatan yang ada di Cianjur, sehingga peningkatan indikator lama sekolah yang masih rendah dapat dimaksimalkan.
Masih rendahnya Indeks Pembangunan Manusia di Cianjur, tutur dia, salah satunya bidang pendidikan karena masih minimnya ruang kelas dan banyaknya ruang kelas yang rusak, sehingga tahun depan pembangunan ruang kelas rusak dan ruang kelas baru dapat dibantu pengusaha dan perusahaan.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Cianjur, Akib Ibrahim, mengatakan minimnya anggaran yang dimiliki pemerintah daerah membutuhkan waktu hingga belasan tahun untuk memperbaiki ribuan ruang kelas yang rusak ditambah membangun 1.200 ruang kelas baru yang masih kurang.
"Kami sudah meminta kepala sekolah dan tenaga pengajar untuk melakukan berbagai langkah guna membantu pemerintah dalam perbaikan ruang kelas yang rusak salah satunya memanfaatkan lulusan atau alumni yang sudah sukses untuk membantu anggaran bukan memungut sumbangan dari orang tua," katanya.
Akib menjelaskan, dari 8.800 ruang kelas SD di Cianjur, sekitar 50 persen dalam kondisi rusak dengan berbagai kategori, berat, sedang dan ringan.
"Setiap tahun pemerintah daerah hanya bisa memperbaiki 60 sampai 100 ruang kelas, sehingga butuh waktu 16 tahun untuk menuntaskan perbaikan," katanya. [Antara]