SuaraBogor.id - Saat ini Anggota DPR RI, Kang Dedi Mulyadi tengah menghadapi kasus perceraian dengan istrinya yakni Anne Ratna Mustika atau Ambu Anne.
Namun, terbaru kali ini, Kang Dedi Mulyadi diketahui menemui seorang pekerja seks komersial (PSK) yang sedang menjajakan dirinya di jalanan Kota Subang.
Ketika menyusuri perjalanan Kang Dedi melihat seorang perempuan sedang berdiri di tepi jalan. Tak lama, Kang Dedi berhenti menghampirinya.
Mengutip dari soreang.suara -jaringan Suara.com, setelah diajak berbicara, diketahui perempuan ini berusia 40 tahun. Terungkap pula awal kisah dirinya memutuskan menjadi seorang PSK.
Baca Juga:Tiba di Indonesia Sepulang Umrah, Anne Ratna Mustika Disambut Orang Tersayang, Dedi Mulyadi?
Dia bercerita keputusannya untuk menjadi PSK dilakoninya sejak 15 tahun yang lalu atau sekitar tahun 2007. Keputusan ini dibuat usai dirinya bercerai dengan suaminya dan harus mengasuh anak.
Sebelumnya, dia pernah bekerja hingga buka warung. Namun, bisnis yang dijalaninya tak berkembang akibat kehabisan modal.
Sementara itu, ia juga melamar ke pabrik-pabrik untuk menjadi pekerjanya. Namun, persyaratannya membelenggunya karena usia.
Setelah mengobrol perihal kehidupan pribadinya, Kang Dedi bertanya terkait harga jasa PSK yang ditawarkan perempuan tersebut.
Kang Dedi Mulyadi Tanya PSK
Baca Juga:Anak Dedi Mulyadi dan Anne Ratna Mustika, Hyang Sukma Ayu Disebut Jadi Korban Keluarga
“Berapa,” ujar Kang Dedi dalam mobil.
“Apanya,” balas perempuan tersebut.
“Sekali mainnya?” tanyanya lagi.
“Gopek,” kata dia.
“Rp500 (ribu)? Mahal ah,” ucapk Kang Dedi.
Terkait harga yang ditawarkannya, PSK ini pun menjelaskan rincian dana jasanya.
Dia menjelaskan jika harga Rp500 ribu sudah paket kumplit. Pelanggannya akan mendapatkan fasilitas hotel seharga Rp150 ribu. Untuk itu, dirinya sendiri hanya mendapatkan Rp 350 ribu.
Di samping itu, jika ada pihak yang menawarnya kurang dari Rp500 ribu, sang PSK akan menolaknya.
“Mendingan nggak punya duit (daripada dibayar di bawah Rp500 ribu),” kata sang PSK.
Kang Dedi juga bertanya penghasilan sang PSK per hari. Dari jawabannya, sang PSK mengaku tidak menentu.
Bahkan, dalam satu bulan paling hanya sebanyak lima kali saja. Seperti di bulan November ini, dia mengaku baru melayani tiga pria hidung belang.
Setelah menanyai harga, Kang Dedi menawari sang PSK 'main' dengan asistennya, Haji Mumu. Dia bahkan menawar dengan harga Rp175 ribu.
Alasan menawarnya Kang Dedi adalah karena Haji Mumu badannya kecil.
“Udah Rp175 (ribu). Dia mah gak kerasa, Teh. Kecil. Daya rusaknya rendah. Dan gak bakal lama, Teh,” tawar Kang Dedi.
Dengan harga itu, sang PSK menolaknya. Dia engga ditawari di bawah harga yang telah ditentukannya.
Mengetahui penolakan harga dari Sang PSK, Kang Dedi kembali menawar lagi dengan harga yang lebih naik sedikit.
“Dah, Rp350 (ribu),” kata Kang Dedi.
Tawaran ini akhirnya disetujui PSK ini. Sambil bercanda, PSK ini menanyai apakah Kang Dedi akan ikut atau tidak. Namun Kang Dedi menolaknya.
Selain itu, Kang Dedi menawarkan sang PSK untuk melayani dua asisten lainnya. Namun, sang PSK menolak tawaran tersebut karena capek.
Kemudian Kang Dedi memberi penawaran yang lebih mahal. Dia menawar Rp600 ribu per orang untuk ketiga asistennya. Dengan tegas, PSK ini tetap menolaknya. Dia hanya ingin melayani satu orang saja.
Obrolan tawar menawar ini pun akhirnya terhenti. Kang Dedi bertanya pada sang PSK. Apakah dia akan bersedia jika berjualan makanan.
Dia mengaku pernah mencobanya, namun berakhir bangkrut karena banyak yang berutang.
Setelah itu, Kang Dedi mengeluarkan isi dompetnya pada sang PSK. Kang Dedi menjanjikan Rp350 ribu sesuai kesepakatan awal untuk jasa melayani Haji Mumu.
Tak berhenti dari situ, Kang Dedi mengeluarkan lagi beberapa uang pecahan Rp100 rbu untuk melayani 5 kali. Kemudian mengeluarkan lagi segepok uang.
Diketahui, total uang yang diberikan Kang Dedi pada sang PSK berjumlah Rp2 juta.
kang Dedi juga memberi saran apakah dalam satu bulan berhenti menjajakan diri sebagai PSK. Kang Dedi berharap jika uang pemberian ini dipakai untuk modal usaha.
“Mulai dulu. Kalau sudah jalan, nanti ditambahi,” katanya.