SuaraBogor.id - Solois wanita Hanin Dhiya menyanyikan tiga lagu pada rapat paripurna istimewa perayaan Hari Jadi Bogor (HJB) ke-541 di Gedung DPRD Kabupaten, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu 3 Juni 2023.
Penyanyi muda runner-up ajang pencarian bakat Rising Star Indonesia yang ditayangkan stasiun televisi RCTI tahun 2014 itu menyanyikan lagu berjudul Gugur Bunga, Pulih, dan Indonesia Pusaka.
Hanin Dhiya yang merupakan warga Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor, berhasil menghibur para tokoh yang hadir, termasuk Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil alias Kang Emil.
Ketua DPRD Kabupaten Bogor Rudy Susmanto yang memimpin rapat paripurna istimewa mengaku terkesan dengan penampilan Hanin Dhiya. Ia mengaku bangga karena Kabupaten Bogor memiliki banyak generasi muda yang sukses di industri kreatif.
"Hanin Dhiya dengan bakat dan prestasi yang sudah diraihnya turut mengharumkan nama Kabupaten Bogor. Karena itu dalam Paripurna HJB kali ini kami berterima kasih beliau berkenan hadir, menghibur dan melalui lagu gugur bunga memberi pesan mendalam tentang pentingnya kita untuk tidak melupakan orang yang turut berjuang dan telah lebih dulu meninggakan kita," ujar Rudy Susmanto.
Rudy menilai, sebagai sosok muda, Hanin Dhiya sangat produktif melahirkan karya di bidang yang ditekuninya.
"Album reinkarnasi yang sudah dirilis juga harus kita dukung, apalagi lagu pulih yang tadi dinyayikan oleh beliau mengandung banyak sekali pesan moral untuk kita dalam menyikapi dinamika kehidupan," imbuhnya.
Sekedar diketahui, wanita yang disapa Hanin ini merupakan penyanyi sekaligus penulis lagu berkebangsaan Indonesia. Dia lahir pada 21 Februari 2001.
Hanin mengawali kariernya sebagai runner-up ajang pencarian bakat Rising Star Indonesia yang ditayangkan stasiun televisi RCTI tahun 2014.
Baca Juga:Kurang Promosi hingga Minim Sponsor, DPRD DKI Bakal Audit Gelaran Formula E Jakarta 2023
Kemudian ia merilis album debutnya, Cerita Hanin Dhiya pada tahun 2018 dan meraih penghargaan Multi Platinum Award dari ASIRI.
Album keduanya, Jangan Sampai Pasrah dirilis pada tahun 2021. Ia telah dua kali dinominasikan Anugerah Musik Indonesia dan memenangkan 1 di antaranya.
Hanin merupakan mahasiswi pendidikan Sastra Indonesia di Universitas Pakuan Bogor.
Putri dari pasangan Ian Yuliantara dan Cici Sunarsih ini sudah tertarik dengan musik sejak kecil.
Ia pertama kali mempelajari alat musik keyboard secara otodidak saat usia 10 tahun.
Lalu ia melanjutkan pendidikan musiknya di Lembaga Pendidikan Musik Farabi.
Hanin mengawali karier di industri musik dengan mengikuti ajang pencarian bakat Rising Star Indonesia pada tahun 2014, dan keluar sebagai runner up.
Setelah keluar dari ajang pencarian bakat tersebut, Hanin memulai kariernya dengan merilis beberapa single, hingga akhirnya pada tahun 2018 ia merilis album pertamanya yang bertajuk “Cerita Hanin Dhiya”.
Pada awal tahun 2021 ia kembali merilis albumnya yang kedua. Beberapa bulan setelahnya pada akhir tahun 2021, Hanin kembali merilis karyanya berupa mini album yang berkolaborasi dengan salah satu musisi senior Indonesia, Ahmad Dhani.
Terbaru, tahun 2023 menjadi tahun yang patut dirayakan buat Hanin Dhiya. Penyanyi dan penulis lagu asal Bogor membuang jauh jati dirinya yang lama dan terlahir kembali. Itulah gambaran besar dari album terbarunya ‘Reinkarnasi’ yang dirilis hari Jumat, 3 Maret 2023.
“Melalui album ini aku ingin memperkenalkan Hanin Dhiya yang baru dari segi musik, persona, dan cara penyampaian pesan melalui karya-karyanya. Hanin yang lama aku anggap sudah “mati” dan sekarang kembali “hidup” dengan kebaruan-kebaruannya,”ujar Hanin
‘Reinkarnasi’ menjadi album ketiga selama Hanin berkarya di industri musik Indonesia. Terdapat 9 lagu bernuansa pop dengan 5 lagu yang sudah rilis sebelumnya yaitu Pulih, Bertahan Tanpa Arah, Sempat, Marah, dan Kembalilah Padanya, lalu, usai menjadi jagoan terbaru dari album ini.
Tema lagu yang ada di album ini berkaitan satu sama lain dimana masing-masing lagu menceritakan fase-fase ketika manusia mengalami kedukaan mulai dari denial, anger, bargaining, depression, sampai acceptance.
Untuk lagu terbarunya ‘Lalu; usai’ misalnya, menggambarkan fase penerimaan, melepaskan hal yang tidak bisa lagi digenggam.
“Lirik lagu ini menceritakan tentang kisah yang sebetulnya belum mau diselesaikan, tapi dipaksa harus selesai. Aku bilang di dalam lagu ini bahwa nggak akan pernah ada penyesalan untuk merelakan dan menyudahi. Jadi, ini masih tentang usaha untuk baik-baik aja setelah melewati sesuatu yang nggak diinginkan sesuai rencana,”tuturnya.
Album ‘Reinkarnasi’ diproduseri oleh SEEK. Delapan lagu diciptakan oleh Hanin Dhiya bersama SEEK sementara lagu ‘Pulih’ diciptakan oleh Hanin Dhiya bersama duo BiancaDimas.
Hanin berharap, karya-karya terbarunya dengan jati dirinya yang baru dapat diterima dengan hangat oleh penggemarnya di Indonesia. Semoga album ini, katanya lagi, bisa menemukan pendengarnya yang ingin dimengerti perasaannya, butuh pandangan untuk membuat suatu keputusan, dan butuh dipulihkan luka batinnya.