BEM UI : Negara Dalam Pusara Keluarga

Dalam diskusi publik menelisik putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terbaru di Pelataran Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Depok, Kamis, (19/10)

Andi Ahmad S
Jum'at, 20 Oktober 2023 | 15:27 WIB
BEM UI : Negara Dalam Pusara Keluarga
Diskusi publik menelisik putusan Mahkamah Konstitusi (MK). [Rubiakto/SuaraBogor.id]

Dengan putusan MK itu juga dianggap oleh banyak kalangan sebagai karpet merah untuk Gibran melenggang dalam bursa kandidat cawapres. Dia menilai bahwa Jokowi seolah menghalalkan segala cara dengan menggunakan kekuasaanya untuk memuluskan panggung politik dinasti keluarganya.

“Jelas lah (karpet merah), karena secara tidak langsung dari keluarga Pak Jokowi itu paman dari Mas Gibran sebagai Ketua MK, kemudian menantunya sebagai wali kota juga. Ya memang itu sebagai karpet merah. Dan juga di sini juga ada pihak-pihak yang berkepentingan untuk menjatuhkan, tapi di sisi lain ya karpet merah ini seolah-olah Pak Jokowi menghalalkan dan memakai kekuasaannya itu agar keluarganya bisa naik di panggung politik nasional tanpa ada berusaha bersusah payah,” kritiknya.

Galih menuturkan, aksi mahasiswa di Istana pada 9 Oktober nanti juga bertepatan dengan masa kepemimpinan Jokowi selama sembilan tahun. mereka ingin menyampaikan bahwa ada keresahan yang dirasakan mahasiswa dan masyarakat serta peristiwa-peristiwa kemarin.

“Ini kan ibaratnya beliau memakai kekuasaan dan menghalalkan segala cara, ya kepemimpinan beliau bagus, cuma caranya saja yang kurang etis. Nah untuk merespon putusan MK, jelas kami yang kita highlight adalah ambang batas, ini cukup menciderai nilai keadilan, yang mana seharusnya MK paham tentang hukum yang sebagai benteng hukum, harusnya tahu cara pengkajiannya dan sistrmatikanya yang baik. Namun, kenapa dalam waktu sekejap itu bisa mengubah keputusan. Itu yang kita sayangkan,” pungkasnya.

Baca Juga:Sosok Bob Hasan, Laporkan Hakim Saldi Isra ke Majelis Kehormatan MK karena Beda Pendapat

Kontributor: Rubiakto

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini