SuaraBogor.id - Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim baru-baru ini menjadi sorotan publik, usai dirinya bergabung dengan Partai Amanat Nasional (PAN).
Dengan Dedie A Rachim gabung PAN, tentu saja menjadi penyemangat baru bagi kader di wilayah Bogor.
Hal itu diutarakan Rifki Alaydrus yang merupakan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bogor dari Fraksi PAN.
Menurut dia, Dedie A Rachim ini membawa energi positif bagi kader PAN yang tengah berjuang, untuk memenangkan Pemilu 2024.
Baca Juga:Tatap Pileg dan Pilkada 2024 Semakin Pede, PAN Kota Bogor Sebut Dedie A Rachim Punya Pengaruh Besar
"Ini menjadi energi positif bagi kader PAN yang sedang berjuang untuk memenangkan konstelasi pileg 2024," katanya kepada wartawan.
Sekedar informasi, Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim mengaku bahwa Bima Arya yang merupakan Ketua DPP PAN mengajak dirinya untuk bergabung dengan Partai Amanat Nasional.
Hal tesebut diungkapkan setelah Dedie A Rachim dikabarkan gabung PAN pada acara senam dan kampanye kebersihan yang diselenggarakan DPD PAN Kota Bogor.
"(Setelah) Diskusi-diskusi panjang saya dengan Pak Wali, kemudian juga komunikasi, dan juga mungkin interaksi saya dengan teman-teman di partai PAN khususnya di Bogor, kemudian meneguhkan hati saya untuk saya akhirnya merespon ajakan Kang Bima untuk bisa bergabung di PAN," kata Dedie A Rachim.
Berikut ini Profil Dedie A Rachim.
Baca Juga:Bakal Gabung PAN, Dedie A Rachim Akui Dirayu Bima Arya
Dedie Abdu Rachim lahir 6 April 1966 menjabat sebagai Wakil Wali Kota Bogor periode 2019 hingga 2024 mendampingi Bima Arya Sugiarto.
Dedie A Rachim menamatkan pendidikan SMA di SMA Regina Pacis.
Selanjutnya Dedie menyelesaikan pendidikan tingginya di Institut Teknologi Bandung, program studi Product Industrial Design.
Ia lalu menyelesaikan pendidikan Magister dari program studi Administrasi/Kebijakan Publik Universitas Indonesia pada tahun 2013.
Dedie berkarier sebagai karyawan swasta sejak 1996 hingga 2005 di sejumlah perusahaan antara lain Astra Mobil, Maha Cipta Indonesia, dan White Space.
Setelah itu, ia mengikuti seleksi "Indonesia Memanggil I" dan berhasil lolos menjadi pegawai KPK.
Jabatan yang pernah diemban Dedie di KPK di antaranya fungsional madya (2005-2009), pelaksana tugas Direktur PP LHKPN (2009-2010), pelaksana tugas Direktur Litbang (2012), Direktur Dikyanmas (2009-2015), Pelaksana Deputi Bidang Pencegahan (Maret-Juni 2015).
Dalam rentan waktu 12 tahun kariernya di KPK, pria kelahiran Garut 6 April 1966 itu juga pernah menduduki jabatan ad interim yaitu pelaksana tugas Direktur PP Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara, Plt Direktur Penelitian dan Pengembangan, juga pelaksana harian Deputi Bidang Pencegahan.