Intip Progres Pembangunan Puluhan Rumah Tahan Gempa di Bogor, Ada Fasilitas Apa Saja?

Puluhan rumah tahan gempa bumi di Bogor itu dibangun di lahan seluar 7.000 meter persegi menggunakan Dana Siap Pakai atau DSP BNPB tahun anggaran 2024.

Hairul Alwan
Sabtu, 24 Februari 2024 | 11:36 WIB
Intip Progres Pembangunan Puluhan Rumah Tahan Gempa di Bogor, Ada Fasilitas Apa Saja?
Kepala BNPB Suharyanto meninjau Rumah Rhodas atau rumah tahan gempa di Desa Pamoyanan, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (23/2/2024). [ANTARA/HO-BNPB]

SuaraBogor.id - Pembangunan 38 rumah tahan gempa yang inisiasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Desa Pamoyanan, Kota Bogor, Jawa Barat, sudah mencapai 50 persen.

Diketahui, puluhan rumah tahan gempa bumi di Bogor itu dibangun di lahan seluar 7.000 meter persegi menggunakan Dana Siap Pakai atau DSP BNPB tahun anggaran 2024.

Kepala BNPB Suharyanto mengungkapkan, puluhan unit rumah itu dibangun di lahan seluas 7.000 meter persegi menggunakan Dana Siap Pakai (DSP) BNPB tahun anggaran 2024 sebesar Rp4,3 miliar.

Kata Suharyanto, setiap rumah diberi nama rumah Rhodas atau tahan gempa itu diperuntukkan bagi warga terdampak bencana tanah longsor di Kota Bogor pada Maret 2023 lalu.

Pusdalops BNPB mencatat Kabupaten Bogor merupakan daerah yang paling banyak terdampak bencana tanah longsor selama periode tersebut.

Suharyanto mengungkapkan, dari 112 kejadian bencana tercatat ada 426 orang yang terdampak, enam orang di antaranya meninggal dunia. Kemudian, sebanyak 126 rumah warga di daerah setempat yang rusak terkena material tanah longsor.

"Target pada April pembangunan rumah akan selesai dan sudah bisa ditempati," kata Suharyanto dikutip dari ANTARA, Sabtu (24/2/2024).

Sementara itu, Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB, Jarwansyah mengungkapkan, rumah tahan gempa itu semuanya bertipe 36. Untuk fasilitas yang disediakan yakni, masing-masing rumah memiliki dua kamar tidur, kamar mandi, ruang tamu, sistem drainase yang baik dan taman.

Terpenting, ia memastikan bahwa puluhan unit rumah tersebut tahan gempa dan dibangun di lokasi yang tingkat kerawanan bencananya rendah.

Hal demikian diketahui karena tim BNPB bersama Kementerian PUPR dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sudah melakukan kajian ketahanan bencana secara komprehensif di kawasan Bogor selama beberapa bulan setelah kejadian.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini