SuaraBogor.id - Pelatih Persib Bandung Bojan Hodak mengaku akan melakukan waspada kebangkitan Persikabo usai berganti kepelatihan.
Untuk diketahui, bahwa saat ini Persikabo resmi dilatih Djadjang Nurdjaman. Hal tersebut menjadi perhatian penuh dari Bojan Hodak.
“Berbahaya melawan tim yang saat ini ada di klasemen terbawah. Kami harus hati-hati dan tetap bermain keras, kalau santai bisa jadi kebobolan,” katanya.
Ia menilai pertandingan melawan tim dengan julukan Laskar Padjajaran di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Kabupaten Gianyar, Bali pada Jumat (15/3) pukul 21.30 Wita merupakan laga yang sulit.
Baca Juga:Djadjang Nurdjaman Beberkan Proses dan Alasan Gabung Lagi ke Persikabo
Salah satu alasannya, lanjut pelatih asal Kroasia itu tim lawan kembali dilatih oleh Djadjang Nurdjaman, sosok yang tak asing karena pernah melatih Persikabo pada musim 2022/2023.
Djadjang kembali ditunjuk menggantikan Aji Santoso untuk menukangi Persikabo dua hari menjelang laga melawan Persib Bandung dan untuk mendukung enam pertandingan lanjutan di kompetisi kasta teratas klub sepak bolah tanah air.
Meski begitu, hasil positif dalam lima pertandingan terakhir yakni tiga kali menang dan dua kali imbang diharapkan memberikan motivasi tambahan menghadapi Persikabo.
“Besok pertandingan yang sulit tapi lima laga terakhir kami memberikan hasil terbaik untuk kami coba memberikan hasil yang positif juga,” ujarnya.
Untuk itu, ia menekankan kepada para pemainnya untuk fokus mencetak gol sehingga dapat dikonversi menjadi poin agar posisi empat besar tetap di genggaman.
Baca Juga:Jelang Lawan Persib, Persikabo Resmi Datangkan Kembali Djadjang Nurdjaman
Saat ini, Persib Bandung menghuni posisi kedua klasemen sementara Liga 1 Indonesia 2023/2024 dengan mengoleksi 51 poin dan Borneo tetap bertengger di posisi pertama dengan 66 poin.
Pasukan Maung Bandung itu ditempel ketat oleh Bali United di posisi ketiga dengan 48 poin, serta Madura United dan PSIS Semarang di posisi berikutnya dengan poin sama yakni 46.
Sedangkan Persikabo 1973 mengoleksi 17 poin dan berada di posisi buncit atau di zona degradasi. [Antara].