Cianjur Dilindungi Mata Elang, Alat Deteksi Gempa Pantau 24 Jam, Warga Lebih Tenang?

Kepala Pelaksana BPBD Cianjur Asep Sukma Wijaya, mengatakan kedua alat yang terpasang di Kantor BPBD Cianjur hingga saat ini selalu dalam keadaan menyala 24 jam.

Andi Ahmad S
Rabu, 21 Agustus 2024 | 10:49 WIB
Cianjur Dilindungi Mata Elang, Alat Deteksi Gempa Pantau 24 Jam, Warga Lebih Tenang?
Ilustrasi gempa bumi (Tumisu/Pixabay)

SuaraBogor.id - Kabupaten Cianjur, Jawa Barat saat ini tengah dalam dilindungi oleh mata elang, sebuah alat deteksi gempa bumi yang bisa memantau selama 24 jam.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur mengatakan, dua alat pendeteksi gempa milik BMKG Intensity Meter Model PC-01 Cube dan Warning Receiver System (WRS) Indonesia Tsunami Early Warning System (InaTEWS) berfungsi dengan baik saat ini.

Kepala Pelaksana BPBD Cianjur Asep Sukma Wijaya, mengatakan kedua alat yang terpasang di Kantor BPBD Cianjur hingga saat ini selalu dalam keadaan menyala 24 jam.

"Intensity meter mengukur getaran gempa di wilayah Cianjur saja, sedangkan WRS InaTEWS mendeteksi gempa di seluruh Indonesia, lokasi, kedalaman, kekuatan magnitudo-nya akan muncul, alat tersebut otomatis berbunyi setiap ada gempa lebih dari 2 magnitudo," katanya.

Baca Juga:Gunung Gede Pangrango Ditutup Saat HUT RI, Pendaki Gagal Rayakan Kemerdekaan di Puncak

Keberadaan dua alat tersebut, ungkap dia, dapat mendeteksi gempa di atas 2 magnitudo termasuk terkait potensi gempa besar akibat Megathrust Selat Sunda, sehingga keberadaan alat tersebut akan terus menyala setiap harinya.

"Kami pastikan kedua alat tersebut berfungsi dengan baik, sehingga ketika terjadi gempa akan mencatat lokasi, kekuatan, kedalaman dan upaya cepat yang dapat dilakukan," katanya.

Sedangkan terkait prediksi akan terjadinya potensi gempa besar akibat Megathrust Selat Sunda, pihaknya mengimbau warga untuk tidak panik namun tetap siaga dan waspada dengan harapan tidak pernah terjadi namun sudah siap melakukan berbagai langkah antisipasi.

Kepala Staf Geofisika kelas 1 Bandung, Teguh Rahayu, mengatakan pihaknya selalu melakukan preventive maintenance rutin atau melakukan pemeliharaan alat secara rutin sehingga tetap berfungsi dengan baik.

Dia menjelaskan sesuai SOP alat pendeteksi dini bencana tidak boleh mati atau off lebih dari 24 jam, sehingga saat terjadi kerusakan langsung dilakukan perbaikan.

Baca Juga:Tampang Pelaku Begal Suami Istri di Cianjur, Ini Modusnya

"Di Cianjur dua alatnya terpantau menyala atau on ketika menunjukkan mati atau off, langsung kami lakukan perbaikan tanpa harus menunggu lama," katanya. [Antara].

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini