Suryakencana Kota Bogor Amburadul, Jalan Pedati Jadi Lapak Sampah

Hal itu membuat Pemerintah Kota Bogor langsung bergegas dengan mencari konsep penataan di sekitaran Suryakencana dikarenakan amburadul.

Andi Ahmad S
Selasa, 27 Agustus 2024 | 14:01 WIB
Suryakencana Kota Bogor Amburadul, Jalan Pedati Jadi Lapak Sampah
Kondisi Jalan Pedati Jadi Lapak Sampah [Antara]

SuaraBogor.id - Kondisi sampah Suryakencana di Kota Bogor, Jawa Barat saat ini tengah menjadi sorotan dikarenakan amburadul seperti tidak ada penataan.

Jalan Pedati di kawasan Suryakencana, yang saat ini dipenuhi oleh pedagang kaki lima (PKL) menjadi sorotan banyak pihak.

Hal itu membuat Pemerintah Kota Bogor langsung bergegas dengan mencari konsep penataan di sekitaran Suryakencana dikarenakan amburadul.

Sekda Kota Bogor Syarifah Sofiah, mengatakan salah satu jalan di kawasan Suryakencana yang sudah ditertibkan dengan konsep dijadikan sentra kuliner ialah Jalan Rangga Gading.

Baca Juga:Pengendara Diminta Hindari Jalur Puncak Bogor, Ini Penyebabnya

Karena konsep penataan Jalan Pedati belum ditemukan, Syarifah menyebut, Pemkot Bogor melalui Satpol PP untuk sementara akan merapikan jalur pedestrian di jalan tersebut.

“Tapi kalau untuk penataannya masih belum ya, itu perlu jangka panjang, perlu ada komunikasi. Kalau pemindahan juga di mana, pengaturan komoditasnya dan sebagainya gitu. Itu aja sementara ini,” ujarnya.

Selain itu, kata Syarifah, Pemkot Bogor ingin jalan tersebut dihidupkan lagi. Apalagi di bagian tengah Jalan Pedati saat ini malah dipenuhi sampah, alih-alih menjadi jalur pejalan kaki.

“Saya ini minta ke Dishub, supaya ada memanfaatkan lagi ada trayek yang dilewatkan di Jalan Pedati,” ucapnya.

Tak hanya itu, Syarifah menyebut, Pemkot Bogor sempat berencana menempatkan satu komoditi di Jalan Pedati agar terpusat di sana.

Baca Juga:Siap-siap! Penertiban Bangunan Liar di Puncak Bogor Dimulai, Ini Tanggalnya

Sejauh ini, kata dia, Pemkot Bogor telah mendata kios-kios yang ada di Jalan Pedati. Di antaranya sudah ada yang disewa, namun ada juga yang masih kosong.

“Karena yang kita bina kan harusnya punya toko, tapi yang di depannya kan ada PKL-PKL. Nah itu yang harus dirapikan,” kata Syarifah. [Antara].

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak