Semakin Ketat, Elektabilitas Atang-Annida vs Dedie-Jenal Beda 2 Persen Versi Survei TRUST INDONESIA

Elektabilitas pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bogor menunjukkan persaingan yang cukup ketat antara Atang-Annida dan Dedie-Jenal.

Andi Ahmad S
Rabu, 20 November 2024 | 23:18 WIB
Semakin Ketat, Elektabilitas Atang-Annida vs Dedie-Jenal Beda 2 Persen Versi Survei TRUST INDONESIA
Pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Bogor, Atang Trisnanto-Annida Allivia [Ist]

SuaraBogor.id - Persaingan Pilkada Bogor atau pemilihan wali kota (Pilwalkot) Bogor, Jawa Barat semakin ketat, pasalnya pasangan Atang Trisnanto dan Annida Allivia, semakin mendekati elektabilitas Dedie A. Rachim dan Jenal Mutaqin dengan menyisakan selisih 2 persen saja.

Hal tersebut berdasarkan hasil survei TRUST INDONESIA yang melibatkan 440 responden tersebar di enam kecamatan di Kota Bogor.

Elektabilitas pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bogor menunjukkan persaingan yang cukup ketat antara Atang-Annida dan Dedie-Jenal.

Pasangan Dedie-Jenal, memimpin dengan 30,7% suara, diikuti oleh pasangan Atang-Annida memperoleh 28,6%. Sedangkan, pasangan Sendi Fardiansyah dan Melly Darsa, tercatat mendapatkan 16,4% suara, Dokter Raendi Rayendra dan Eka Maulana 13,4%, dan Rena Da Frina dan Teddy Risandi 6,1%.

Baca Juga:Bayu - Kang Mus Sebut Ada Pemotongan Bantuan di Sektor Kebudayaan Hingga 50 Persen

Pun demikian, Peneliti TRUST INDONESIA Hermawan dalam keteranganya mengatakan, dalam surveinya masih ada 4,8% responden masih belum memutuskan pilihan mereka.

"Artinya meskipun Dedie-Jenal memimpin dalam survei elektabilitas, persaingan dengan Atang- Annida masih sangat ketat. Dengan margin yang kecil dan banyaknya pemilih yang masih ragu, pasangan nomor 2  memiliki peluang yang sama besar untuk memenangkan Pilwalkot Bogor 2024," kata Hermawan, Rabu (20/11/2024).

Dalam survei juga mengungkapkan bahwa kesadaran politik masyarakat Kota Bogor sangat tinggi, dengan 82% responden mengetahui bahwa Pilwalkot Bogor akan berlangsung pada 27 November 2024.

"Dari segi partisipasi, 73,2% responden sudah mantap memilih, sementara 23,2% lainnya masih belum menentukan pilihan mereka," jelas Hermawan.

Ketika diperinci lebih jauh, angka pemilih yang sudah mantap memilih calon pilihan mereka (strong voters) menunjukkan adanya ketegangan di antara paslon yang bersaing.

Baca Juga:Debat Terakhir Pilbup Bogor, Rudy Susmanto: Kita Butuh Pemimpin Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi

Pasangan Dedie dan Jenal memiliki 22,7% pemilih yang sudah mantap, sementara Atang dan Annida sedikit lebih rendah dengan 22,0%. Secara keseluruhan, 70,5% responden sudah mantap dalam menentukan pilihan, meskipun selisih antara kedua paslon tersebut masih cukup tipis, yaitu berada dalam margin of error survei yang mencapai ±4,67%.

"Hal ini menandakan bahwa persaingan di antara keduanya masih sangat terbuka," kata Hermawan.

Terpisah, Pengamat politik Universitas Djuanda, Gotfridus Goris Seran melihat ada kecenderungan naiknya elektabilitas Atang-Annida untuk menyusul pasangan Dedie.

Menurut Seran, elektabilitas calon kepala daerah di Pilkada Kota Bogor 2024 dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu figur calon dan isu-isu yang berkembang di masyarakat.

"Sosok Dedie-Jenal, meskipun memiliki pengalaman di bidang eksekutif dan legislatif, dinilai belum mampu menyelesaikan beberapa isu penting di Kota Bogor, seperti pengangguran, pelayanan dasar, serta masalah penataan kota yang berdampak pada kemacetan dan kebersihan," jelasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini