Bukan Hanya Istana dan Kebun Raya, Ini Sejarah Panjang Bogor yang Jarang Diketahui

Berikut ini adalah rangkuman sejarah terbentuknya Bogor dilansir dari berbagai sumber yang mungkin masih banyak orang tidak tahu.

Andi Ahmad S
Selasa, 03 Juni 2025 | 14:06 WIB
Bukan Hanya Istana dan Kebun Raya, Ini Sejarah Panjang Bogor yang Jarang Diketahui
Kebun Raya Bogor Revitalisasi Taman Soedjana Kassan (Dok. Kebun Raya Bogor)

SuaraBogor.id - Sejarah terbentuknya Bogor memiliki akar yang sangat panjang dan kaya, dimulai sejak zaman kerajaan kuno hingga masa kolonial dan kemerdekaan.

Berikut ini adalah rangkuman sejarah terbentuknya Bogor dilansir dari berbagai sumber yang mungkin masih banyak orang tidak tahu.

Pada Zaman Kerajaan Pajajaran

Asal-usul Nama "Bogor": Kata "Bogor" diyakini berasal dari kata dalam bahasa Sunda yaitu "Buitenzorg", yang berarti "tanpa kekhawatiran" (nama yang diberikan oleh Belanda), tetapi penduduk lokal mengenalnya dengan nama "Bogor".

Baca Juga:Dedi Mulyadi Sentil Warga Bogor: Jangan Malu Ucapkan Dua Kata Krusial Ini

Ada juga yang menyebutkan bahwa "Bogor" berasal dari kata "Bokor", yaitu wadah bunga, atau dari "boga hurip" (memiliki kehidupan).

Ibu Kota Kerajaan Sunda: Sekitar abad ke-15, wilayah yang sekarang dikenal sebagai Bogor adalah pusat Kerajaan Sunda yang beribu kota di Pakuan Pajajaran.

Kerajaan ini berdiri sejak sekitar tahun 669 M dan mencapai masa keemasan pada masa pemerintahan Sri Baduga Maharaja (Prabu Siliwangi) pada abad ke-15.

Runtuhnya Pajajaran: Pajajaran runtuh sekitar tahun 1579 setelah diserbu oleh Kesultanan Banten.

Pada Masa Kolonial Belanda

Baca Juga:Bukan Sekadar Slogan, Bupati Bogor: Pancasila Harus Jadi Amalan

Pada abad ke-17, Belanda mulai masuk dan menguasai wilayah Bogor. VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) mulai membuka lahan dan membangun pemukiman.

Istana Bogor dibangun pada tahun 1745 oleh Gubernur Jenderal Gustaaf Willem van Imhoff, awalnya sebagai rumah peristirahatan.

Pada masa kolonial, Bogor dikenal sebagai Buitenzorg dan menjadi tempat tinggal resmi Gubernur Jenderal Hindia Belanda.

Pada Perkembangan Modern

Setelah Indonesia merdeka, nama Buitenzorg diubah kembali menjadi Bogor.

Pada tahun 1950, Bogor secara resmi menjadi bagian dari Provinsi Jawa Barat.

Pada 1982, Bogor ditetapkan sebagai kota administratif, dan kemudian pada 1999, statusnya ditingkatkan menjadi Kota Otonom berdasarkan UU No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah.

Bogor Saat Ini

Bogor dikenal sebagai "Kota Hujan" karena curah hujan yang tinggi sepanjang tahun.

Memiliki banyak peninggalan sejarah seperti Istana Bogor, Kebun Raya Bogor, serta berbagai situs arkeologi peninggalan Kerajaan Sunda.

Pesan HJB dari Bupati Bogor Rudy Susmanto

Bupati Bogor Rudy Susmanto mengajak seluruh elemen masyarakat menjadikan peringatan Hari Jadi Bogor (HJB) ke-543 sebagai momentum untuk membangkitkan semangat persatuan dan kebersamaan dalam membangun Kabupaten Bogor.

Rudy menyampaikan hal tersebut menjelang puncak peringatan HJB yang jatuh setiap tanggal 3 Juni. Tahun ini merupakan kali pertama Rudy memperingati HJB sebagai Bupati Bogor.

“Dengan perbedaan yang ada, tentunya HJB ini menjadi momen kita membangun Kabupaten Bogor ke depan,” kata Rudy Susmanto.

Ia menjelaskan bahwa Kabupaten Bogor memiliki karakteristik wilayah yang beragam, baik dari segi budaya, masyarakat, maupun geografis. Namun, menurutnya, keberagaman tersebut harus menjadi kekuatan dalam memperkuat identitas daerah.

“Masyarakat kita heterogen. Tetapi Bogor ada di Jawa Barat. Sukunya suku Sunda. Itu menjadi kekayaan yang harus kita rawat,” ujarnya.

Rudy juga mengajak seluruh warga Bogor, baik yang berada di pusat kota maupun wilayah pelosok, untuk bersatu dan bekerja sama dalam mewujudkan kemajuan daerah.

“Kita bahu-membahu, bergabung menjadi satu. Inilah momentum kebersamaan dari keberagaman yang Bogor miliki. Ini adalah potensi untuk membangun Kabupaten Bogor yang lebih baik,” katanya.

Menurut dia, semangat Hari Jadi Bogor harus dijadikan pendorong untuk mempererat rasa kebersamaan, memperkuat pembangunan, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Pemerintah Kabupaten Bogor juga menggelar sejumlah kegiatan dalam rangkaian memperingati HJB ke-543 sebagai bentuk penghormatan terhadap sejarah sekaligus upaya mempererat hubungan antara pemerintah dan masyarakat.

Rudy menambahkan bahwa peringatan HJB bukan hanya seremoni tahunan, melainkan juga waktu untuk merefleksikan capaian dan merancang masa depan Kabupaten Bogor secara inklusif dan berkelanjutan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini