SuaraBogor.id - Di balik citranya sebagai sosok yang ceria, kuat, dan penuh tawa, aktris sekaligus model Erika Carlina ternyata menyimpan sebuah babak kelam yang nyaris menghancurkan hidupnya.
Dalam sebuah pengakuan yang emosional dan mengejutkan, Erika blak-blakan menceritakan momen titik terendahnya saat ia hamil di luar nikah, mengalami keguguran, hingga terpuruk secara mental.
Kisah yang menggetarkan ini diungkapkannya saat menjadi bintang tamu di podcast "Curhat Bang" milik Denny Sumargo. Erika mengaku pengalaman pahit itu membuatnya "hancur," mengurung diri berbulan-bulan, dan bahkan sampai pada titik takut untuk bertemu dengan orang lain.
Erika Carlina membawa kita kembali ke masa-masa awal ia merintis karier di Jakarta. Saat itu, ia yang masih naif harus menghadapi kenyataan pahit, hamil di luar nikah. Kondisi ini diperparah karena ia berada dalam sebuah hubungan yang tidak sehat atau toxic.
Baca Juga:Viral Aksi Koboi di Bogor: Todongkan Pistol ke Mantan Kades, 2 Pelaku Kini Dibekuk Polisi
Puncaknya, kehamilan yang tidak direncanakan itu berakhir dengan keguguran. Momen tersebut menjadi pukulan telak yang meruntuhkan dunianya. Ia menggambarkan perasaannya saat itu dengan satu kata yang kuat hancur.
"Hancur," ucap Erika Carlina dalam podcast tersebut, menggambarkan betapa dalamnya luka yang ia rasakan. Baginya, itu bukan hanya kehilangan calon bayi, tapi juga kehilangan harapan dan arah hidup.
Dampak psikologis dari peristiwa itu begitu dahsyat. Erika yang dikenal supel dan energik berubah total. Ia menarik diri sepenuhnya dari dunia luar, mengunci diri di kamar kosnya selama berbulan-bulan.
Rasa hancur itu berkembang menjadi ketakutan sosial yang ekstrem. Ia tak lagi punya keinginan untuk bersosialisasi, bahkan untuk sekadar keluar dan "main" bersama teman-temannya.
"Takut ketemu orang dan nggak bisa main," ungkapnya, menjelaskan kondisi mentalnya saat itu.
Baca Juga:Dikira Suara Tikus, Pemilik Warung di Bogor Syok Temukan Ular Sanca di Tumpukan Dagangan
Kondisi keterpurukannya digambarkan sebagai berikut:
- Mengisolasi Diri: Menghabiskan hari-harinya hanya di dalam kamar kos.
- Kehilangan Kepercayaan Diri: Merasa hidup dan kariernya yang baru dirintis sudah tamat.
- Ketakutan Sosial: Mengembangkan rasa cemas dan takut setiap kali harus berinteraksi atau bertemu dengan orang lain.
- Kehilangan Semangat: Tak ada lagi gairah untuk bekerja, berkarya, atau sekadar menikmati hidup.
Peran Ibu Sebagai Penyelamat dan Pelajaran Hidup
Di tengah kegelapan itu, secercah cahaya datang dari sosok sang ibu. Menurut Erika, ibunya adalah figur kunci yang menariknya keluar dari jurang keterpurukan. Dengan sabar dan penuh kasih, sang ibu membantunya untuk bangkit dan menata kembali hidupnya yang berantakan.
Meski menjadi salah satu pengalaman paling menyakitkan, Erika kini memandangnya sebagai pelajaran hidup yang sangat berharga. Trauma tersebut membentuknya menjadi pribadi yang lebih kuat, lebih bijaksana, dan lebih menghargai diri sendiri.