- 3 Orang Tewas Dalam Peristiwa Maulid di Ciomas.
- 80 Orang Jadi Korban di Peristiwa Itu
- Pengobatan Ditanggung Pemerintah
SuaraBogor.id - Suasana khusyuk perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di Majelis Taklim Asohibiyah, Ciomas, Bogor, berubah menjadi jerit tangis dan kepanikan dalam sekejap.
Bangunan yang dipadati ratusan jemaah ibu-ibu itu ambruk pada Minggu (7/9), merenggut tiga nyawa dan menyebabkan puluhan lainnya luka-luka dalam sebuah tragedi yang memilukan.
Menteri Agama Nasaruddin Umar, yang langsung meninjau para korban di RSUD Kota Bogor, menyampaikan duka cita mendalam dan memastikan negara hadir untuk membantu.
“Kami ikut berduka atas kecelakaan yang terjadi. Kami sudah mengunjungi para korban di beberapa rumah sakit,” kata Nasaruddin dengan nada prihatin.
Baca Juga:Layar Ditinggalkan, Langit Jadi Tontonan: Saat Gerhana 'Blood Moon' Satukan Ribuan Warga
Menurut Bupati Bogor, Rudy Susmanto, petaka ini dipicu oleh kelebihan kapasitas. Sekitar 150 jemaah memadati lokasi, sementara bangunan tersebut, khususnya bagian teras, tidak mampu menahan beban yang begitu besar.
“Teras bangunan berdiri di pinggiran tebing, dan karena kelebihan kapasitas, akhirnya tidak mampu menahan beban. Akibatnya terjadi bencana, dan korban mencapai lebih dari 80 orang,” ungkap Rudy.
Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor mengonfirmasi skala tragedi ini:
3 orang meninggal dunia dan puluhan lainnya mengalami luka berat, sedang, hingga ringan.
Di tengah duka, Menteri Agama Nasaruddin Umar menegaskan komitmen pemerintah untuk tidak meninggalkan para korban.
Bekerja sama dengan pemerintah daerah dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Kementerian Agama akan menyalurkan bantuan untuk meringankan beban keluarga.
Baca Juga:Update Tragedi di Bogor: Teras Tebing Majelis Taklim Ambrol, Bupati Sebut Korban Tembus 80 Orang
Lebih dari itu, Nasaruddin berjanji akan membangun kembali tempat ibadah yang hancur tersebut.
“Termasuk juga kita akan membantu renovasi musala yang rusak, serta memberikan apresiasi dan tanda kepedulian kepada keluarga korban,” tegasnya.
Dalam kunjungannya, Menag juga berusaha menguatkan para keluarga korban dengan menyebut para jemaah yang meninggal dunia berada dalam keadaan mulia.
“Semoga mereka lekas sembuh. Mudah-mudahan yang meninggal diterima Allah SWT, termasuk syahid, karena mereka datang untuk memperingati Maulid Nabi,” ucapnya.
Tragedi ini menjadi alarm keras bagi semua pihak. Nasaruddin menekankan pentingnya peristiwa ini menjadi pelajaran agar tidak terulang kembali di tempat lain. Ia mendesak adanya evaluasi menyeluruh terkait faktor penyebab ambruknya bangunan.
“Kita menunggu hasil penyelidikan penyebabnya. Yang penting saat ini, kita fokus kepada korban, termasuk anak-anak yang juga mengalami luka,” tambah Nasaruddin.