- Jumlah korban, baik yang meninggal maupun luka-luka, mencapai angka fantastis lebih dari 80 orang.
- tragedi dipicu oleh kelebihan kapasitas (overcapacity) pada bagian teras bangunan yang memiliki konstruksi rawan.
SuaraBogor.id - Fakta baru yang mengejutkan terungkap dari tragedi ambruknya bangunan Majelis Taklim Asohibiyah di Ciomas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Bupati Bogor, Rudy Susmanto, mengonfirmasi bahwa jumlah korban, baik yang meninggal maupun luka-luka, mencapai angka fantastis lebih dari 80 orang.
Angka ini jauh melampaui data awal yang beredar. Insiden yang terjadi saat pengajian Maulid Nabi Muhammad SAW pada Minggu (7/9/2025) pagi ini.
Kini tercatat sebagai salah satu bencana non-alam dengan korban terbanyak di Kabupaten Bogor sepanjang tahun 2025.
Baca Juga:Cegah Anarkis Meluas, Puluhan Ormas Bogor Gelar Deklarasi Damai di Hadapan Bupati dan Forkopimda
Bupati Rudy Susmanto memberikan penjelasan detail mengenai penyebab utama bencana tersebut.
Menurutnya, tragedi dipicu oleh kelebihan kapasitas (overcapacity) pada bagian teras bangunan yang memiliki konstruksi rawan.
Saat kejadian, sekitar 150 jemaah ibu-ibu memadati lokasi untuk mengikuti pengajian. Sebagian berada di dalam bangunan utama, namun banyak yang berkumpul di bagian teras.
“Teras bangunan berdiri di pinggiran tebing, dan karena kelebihan kapasitas, akhirnya tidak mampu menahan beban. Akibatnya terjadi bencana, dan korban mencapai lebih dari 80 orang,” kata Rudy Susmanto dalam keterangan resminya.
Runtuhnya teras inilah yang menyebabkan puluhan jemaah terjatuh dan tertimpa material bangunan secara bersamaan, mengakibatkan jumlah korban melonjak drastis.
Baca Juga:Ratusan Atlet Nasional Taklukkan 'Surga Tersembunyi' Bogor Lewat Tour de Malasari
Meski jumlah korban luka sangat tinggi, data korban meninggal dunia dari BPBD Kabupaten Bogor untuk sementara masih tercatat tiga orang. Namun, Bupati menegaskan bahwa pendataan masih terus berjalan.
“Kami ikut berduka cita sedalam-dalamnya, semoga keluarga korban diberi ketabahan,” ujar Rudy.
“Kami terus berkoordinasi dengan BPBD dan rumah sakit untuk memastikan semua data korban terkonfirmasi.” sambungnya.
Berikut adalah data korban meninggal dunia yang telah teridentifikasi:
- Irni Susanti (Warga Sukamakmur, dirawat di RS Medika Dramaga)
- Ulan (Ditangani di RS PMI Bogor)
- Nurhayati (Ditangani di RS PMI Bogor)
Sementara itu, puluhan korban luka tersebar di sedikitnya delapan fasilitas kesehatan (faskes) berbeda, menunjukkan skala kegawatan dari insiden ini. Faskes yang merawat korban antara lain:
- RSUD Kota Bogor
- RS PMI Bogor
- RSUD Ciawi
- RS Karya Bhakti Pertiwi
- RS Marzuki Mahdi
- Klinik Sukamaju
- Puskesmas Ciomas
- Klinik Arafah
BPBD melaporkan, dari puluhan korban luka, tiga orang mengalami luka berat, tujuh luka sedang, dan 25 lainnya luka ringan. Sebagian korban dengan luka ringan sudah diperbolehkan pulang.