- Pelaku adalah remaja berusia 16 tahun yang melakukan pembunuhan terencana terhadap nenek dan pamannya.
- Kejadian ini terungkap berkat kesaksian dan rekaman CCTV.
- Kasus ini menjadi peringatan akan dampak buruk konten negatif di internet.
SuaraBogor.id - Aksi brutal dan di luar nalar dilakukan oleh S, seorang remaja berusia 16 tahun, terhadap nenek dan pamannya sendiri.
Di dalam ruko pecel lele tempatnya bekerja di Desa Ciangsana, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, ia dengan keji menghabisi dua nyawa sebelum membakarnya menjadi abu.
Setelah diduga memukul neneknya, Sunarti (53), dan pamannya, T (28), dengan benda tumpul hingga tewas, S dengan dingin membakar ruko berukuran 3x3 meter itu. Tujuannya satu menghilangkan jejak kejahatannya yang mengerikan.
Kengerian peristiwa yang terjadi pada Minggu, 7 September 2025 lalu ini terungkap berkat kesaksian Kepala Desa Ciangsana, Udin Saputra.
Baca Juga:Gercep Klaim! Link DANA Kaget Terbaru, Saldo Gratis Langsung Cair Tanpa Ribet!
Udin menceritakan, ia pertama kali mendapat kabar saat sedang melaksanakan program salat subuh keliling.
"Saya pas lagi ada program subuh keliling, ketika saya dikabari satgas linmas saya, saya menyelesaikan acara dulu. Satgas saya yang di lokasi dan beberapa kepala dusun untuk berkoordinasi dengan pemadam kebakaran, kepolisian gitu," kata Udin, Sabtu (13/9/2025).
Setibanya di lokasi, Udin langsung berinisiatif memeriksa rekaman CCTV milik tetangga yang menyorot langsung ke seberang ruko korban. Dari sanalah detik-detik aksi pelaku mulai terungkap.
"Ketika saat saya melihat CCTV Sebrang Kios itu, saya lihat keluarnya pukul 5:17 pagi. Terus setelah itu, gak lama kemudian api kelihatan besar di atas kios. Kemudian api membesar," ungkap Udin.
S diduga menyedot bensin dari motor bebek miliknya untuk dijadikan bahan bakar, lalu kabur meninggalkan lokasi saat api mulai melalap ruko kecil tersebut.
Baca Juga:Warisan Pecel Lele Berujung Maut di Tangan Cucu
Udin mengaku syok saat melihat kondisi di dalam ruko setelah api berhasil dipadamkan. Ruko kecil yang disekat untuk tempat tidur, kamar mandi, dan area dagang itu luluh lantak.

"Hangus, kasur semuanya habis terbakar, atap sudah jebol masih ada beberapa kayu yang belum kebakaran semua Yang belum kebakar Rollingdoor," katanya.
Namun, pemandangan paling mengerikan adalah kondisi kedua jenazah. Udin menggambarkannya dengan detail yang membuat bulu kuduk merinding.
Jasad Paman (T)
"Kalau untuk jenazah laki-laki itu hampir tinggal kaki betis, jadi kaki betis itu sudah tidak ada itu, sama tangan ga ada. Paling yang nyisa tulang paha dan badan. Kepala juga juga udah sebagian hilang terbakar, dia mah hampir ini banget," tuturnya.
Jasad Nenek (Sunarti)