Lebih dari sekadar solusi darurat, pihak sekolah melihat kondisi ini sebagai kesempatan untuk menerapkan pembelajaran berbasis lingkungan secara nyata.
Meisye menjelaskan bahwa tujuan KBM di lingkungan sekitar adalah agar para siswa bisa mengidentifikasi masalah riil, menganalisisnya, dan tergerak untuk mencari solusi.
Insiden atap ambruk ini, secara tidak langsung, menjadi studi kasus nyata bagi mereka tentang pentingnya infrastruktur, mitigasi risiko, dan gotong royong.
"Sering seperti itu, kita pembelajarannya sih di lingkungan ya supaya anak-anak juga tau apa yang terjadi di lingkungan supaya bisa dijadikan pembelajaran dan solusinya seperti apa," tutup Meisye.
Baca Juga:Detik-Detik Mencekam di Cikeas: Mobil Pelaku Tabrak Lari Dikejar Warga, Berakhir Amuk Massa
Kontributor : Egi Abdul Mugni
 
                 
             
                 
                 
                 
                 
                 
                 
                 
                 
                 
                 
                 
                 
                 
                 
                 
                 
                 
                 
                     
                     
                     
                     
                     
                     
                     
                    