Ada Apa Bensin di SPBU Mendadak Langka? Bahlil Ungkap Penyebab dan Solusinya

Di tengah isu kelangkaan, muncul spekulasi bahwa penyebabnya adalah pembatasan kuota impor BBM oleh pemerintah.

Andi Ahmad S
Senin, 15 September 2025 | 18:44 WIB
Ada Apa Bensin di SPBU Mendadak Langka? Bahlil Ungkap Penyebab dan Solusinya
Ilustrasi Kelangkaan BBM di Bogor [Ist]
Baca 10 detik
  • Penyebab kelangkaan bukan dari pembatasan kuota impor
  • Solusi utama adalah kolaborasi SPBU swasta dengan Pertamina
  • Pemerintah akan mengawasi secara ketat distribusi BBM di lapangan

SuaraBogor.id - Pemandangan antrean atau papan BBM Habis di beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) swasta mulai meresahkan warga.

Menjawab kekhawatiran ini, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia angkat bicara dengan solusi tegas: SPBU swasta yang kekurangan pasokan diminta segera berkolaborasi dengan Pertamina.

Langkah ini diambil untuk memastikan ketersediaan bahan bakar di masyarakat tidak terganggu dan mencegah potensi kelangkaan yang lebih luas.

Menurut Bahlil, intervensi negara dalam hal ini adalah sebuah keharusan.

Baca Juga:Bukan Jaga Malam Biasa: Siskamling Canggih di Bogor Ini Jadi Percontohan, Apa Rahasianya?

"Kenapa? Karena ini terkait dengan hajat hidup orang banyak. Cabang-cabang industri yang menyangkut hajat hidup orang banyak itu tetap harus dikontrol oleh negara, supaya semuanya baik," katanya, dilansir dari Antara.

Di tengah isu kelangkaan, muncul spekulasi bahwa penyebabnya adalah pembatasan kuota impor BBM oleh pemerintah.

Namun, Bahlil dengan cepat menepis tudingan tersebut. Ia menegaskan bahwa pemerintah justru telah proaktif menambah kuota impor BBM untuk SPBU swasta sebesar 10 persen di tahun ini.

Langkah ini, menurutnya, seharusnya sudah cukup untuk menjadi bantalan pasokan dan mencegah terjadinya kekurangan.

“Contoh, 2024 si perusahaan A mendapat 1 juta kiloliter, di 2025 kita memberikan kuota impor 1 juta kiloliter plus 10 persen, berarti 1 juta 100 kiloliter. Jadi, sangatlah tidak tepat kalau dikatakan kuota impornya tidak kita berikan,” ujar Bahlil.

Baca Juga:Bolos 6 Bulan, Desy Yanthi Utami Masih Ditransfer Gaji dan Tunjangan dari DPRD Kota Bogor

Dengan pernyataan ini, pemerintah seolah menegaskan bahwa masalah kelangkaan bukan berada di sisi regulasi kuota, melainkan kemungkinan pada manajemen pasokan di tingkat operator SPBU swasta itu sendiri.

Untuk memastikan solusi berjalan efektif, Bahlil tidak hanya sekadar mengeluarkan imbauan.

Ia mengungkapkan telah memimpin langsung rapat bersama jajaran Pertamina dan membentuk tim khusus. Tugas utama tim ini adalah mengawasi secara ketat perkembangan distribusi BBM di lapangan.

Pemerintah berjanji akan terus memantau situasi, termasuk mengantisipasi potensi dampak turunan seperti masalah pada tenaga kerja di SPBU terkait.

Kolaborasi dengan Pertamina dianggap sebagai jalan keluar paling cepat dan strategis untuk mengatasi kekurangan pasokan di sejumlah SPBU swasta.

Bagi masyarakat, pesan utamanya jelas pemerintah menjamin ketersediaan BBM melalui peran sentral Pertamina sebagai BUMN energi, sementara operator swasta didorong untuk lebih adaptif dan kooperatif demi kelancaran pelayanan publik.

Sekedar informasi, di wilayah Bogor, Jawa Barat kelangkaan BBM sudah terjadi. Salah satu warga Ahmad mengatakan, bahwa pada Minggu 14 September 2025 kelangkaan terjadi di 4 SPBU.

"Kemarin langka, 4 SPBU di jalur Bogor Barat habis," singkatnya kepada SuaraBogor.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak