SuaraBogor.id - Warga Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor baru-baru ini mengeluh akibat bau menyengat yang dikeluarkan perusahaan pengelola limbah yakni PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI) Nambo.
Ternyata, perusahaan pengelola limbah itu setiap harinya memproses limbah padat ataupun cair mencapai 500 ton, yang ditampung dilahan Gunung Kapur Klapanunggal.
Hal itu diungkapkan Manager Publik Relations PT PPLI, Arum Tri Pusposari. Dia mengatakan, memang pihaknya saat ini memproses limbah dalam sehari saja mencapai 500 ton.
Sedangkan limbah yang sudah terproses ditampung dilubang- lubang penampungan dengan lapisan.
“Limbah itu kita tampung dilubang yang sudah dilapisi lapisan khusus yang kuat dan tahan,” katanya kepada wartawan baru-baru ini.
Dia menjelaskan, terkait peristiwa yang terjadi beberapa waktu lalu yang menyebabkan bau menyengat pada empat Kecamatan Klapanunggal, Gunungputri, Cileungsi dan Citeureup. Pihaknya mengklaim sudah menghentikan kegiatan dalam proses limbah tersebut dan sedang melakukan investivigasi sesuai arahan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor dan Kementrian Lingkungan Hidup (KLH).
“Jadi kita stop dulu khususnya proses limbah yang menyebabkan bau tersebut, sampai ada arahan dan SOP dari DLH dan KLH. Akan tetapi untuk proses limbah yang lain masih berjalan sampai saat ini,” tambahnya.
Terpisah warga Kecamatan Citeureup Rip mengatakan, dirinya memang sempat mencium bau busuk beberapa hari yang lalu yang membuat pusing kepala. Setelah mencari tahu teryata bau tersebut berasal dari salah satu pabrik yang bernama PPLI.
“Ga tahan baunya sampai kesini, jadi tolong kepada aparatur terkait segera mengambil tindakan tegas. Agar kejadian serupa tidak terulang kembali,” resahnya
Baca Juga: Waduh, Vaksinasi COVID-19 Tahap II di Bogor Banyak Ditunda
Tag
Berita Terkait
-
PNM Hadirkan Program RE3 (Reduce, Re-love, Restyle) dari Karyawan untuk Masyarakat
-
Faber Instrument Hadirkan Inovasi Audio Kayu Jati Melalui Ekosistem BRI UMKM EXPO(RT)
-
Skandal Terlupakan? Sepatu Kets asal Banten Terpapar Radioaktif Jauh Sebelum Kasus Udang Mencuat
-
Cara Efektif Mencegah Kebakaran Saat Kemarau Panjang
-
Proyek RDF Limbah Sampah di Rorotan 'Teror' Puluhan Anak: Batuk, Sakit Mata, Muntah hingga ISPA
Terpopuler
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 9 Sepatu Lokal Senyaman Skechers Ori, Harga Miring Kualitas Juara Berani Diadu
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 7 Desember: Raih Pemain 115, Koin, dan 1.000 Rank Up
Pilihan
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
-
Penipuan Pencairan Dana Hibah SAL, BSI: Itu Hoaks
Terkini
-
Pemkab dan Warga Bogor Galang Dana Rp1,2 Miliar untuk Korban Bencana Sumatera
-
3 Spot Short Escape di Tenjo Bogor yang Murah Meriah dan Estetik, Cukup Naik KRL!
-
Proyek Pasar Tani Garuda Cibinong Baru Capai Segini, DPKPP Ungkap 'Musuh Utama'
-
Kios Bara Terancam Tutup 2026! IPB: Kami Ikuti Arahan Pemkab, Tapi Mahasiswa...
-
130 Tahun Hadir, BRI Perluas Layanan Inklusif Lewat 1,2 Juta AgenBRILink