SuaraBogor.id - Puncak arus mudik diprediksi terjadi pada malam kemarin, Selasa (11/5/2021). Berdasarkan pantauan, ribuan kendaraan pemudik baik roda dua dan empat dari pantauan nampak terlihat sesak memadati jalur Pantura Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Berdasarkan informasi dilansir dari Hops.id -jaringan Suara.com, kemacetan pada Selasa malam, salah satunya terjadi di Jalur Pantura. Di sana, kemacetan bahkan hingga mencapai 5 kilometer.
Petugas gabungan dari TNI-Polri dan Dishub pun langsung otomatis melakukan pengetatan dan penyekatan di kawasan Kedung Waringin.
Petugas juga nampak melakukan sistem buka-tutup penyekatan untuk menghindari terjadinya kerumunan yang dapat mengakibatkan penyebaran covid-19.
Baca Juga: Mengenal Alasan Pemudik, Mulai Nikah, Istri Lahiran hingga Orang Tua Sakit
Sementara itu, berdasarkan laporan dikutip Apa Kabar Indonesia Pagi, Rabu 12 Mei 2021, pemudik juga nampak berdesakan di kawasan Karawang pada Selasa tengah malam. Dari pantauan, ribuan pemudik itu didominasi pengendara sepeda motor.
Mereka kemudian terjebak macet panjang. Pemudik nampak terhenti di pos penyekatan Subang. Dari sana, para pemudik kemudian berusaha saling bantu mengangkat sepeda motornya untuk bisa menyebrang trotoar jalan untuk mencari jalan tikus.
Penghindaran ini dilakukan pemudik sesaat sebelum mereka menemui penyekatan di Pos Gamon, Subang, untuk selanjutnya mencari jalan lain. Dari pemantauan, mereka nekat melintasi jalur samping irigasi Tarum Timur, dan mereka pun kemudian berhasil lolos dari pantauan penyekatan petugas.
Pantauan macet pemudik, DPR minta evaluasi
Sementara itu, kepadatan pemudik juga terlihat dari hasil pantauan di Gentong, Tasikmalaya. Menurut petugas penyekatan di Gentong mengatakan, hingga pukul 23.00 WIB sebanyak 5.478 kendaraan telah berhasil mereka periksa kelengkapan datanya.
Baca Juga: Syukur Tak Mujur, Sudah Gagal Mudik, Duit Refund Tiket KA Sebulan Baru Cair
Di mana 77 kendaraan kemudian diminta putar balik, dan 12 di antaranya merupakan kendaraan pribadi. Puluhan mobil itu terpaksa diminta putar balik oleh petugas usai tak bisa menunjukkan surat bebas covid-19.
Peningkatan arus lalu lintas juga disebutkan terjadi pada Selasa malam dari arah Bandung, menuju Tasikmalaya.
Sementara itu, penyekatan pelarangan mudik Lebaran 2021, otomatis berdampak pada munculnya kemacetan panjang di daerah Perbatasan Bekasi-Karawang dan sejumlah wilayah lain. Akibatnya para buruh pabrik yang bekerja di sepanjang jalan tersebut, terpaksa jalan kaki untuk pulang.
Anggota Komisi III DPR RI, Obon Tabroni mengatakan, dengan adanya peristiwa kemacetan panjang tersebut Polisi perlu mengevaluasi kebijakan atau sistem penyekatan.
“Memang (kemacetan panjang) ini sangat berdampak bagi pekerja di sekitar, sudah banyak masuk aduan mengenai itu,” kata Obon.
Dikatakan Obon, wilayah Bekasi Karawang merupakan kawasan industri dengan jalur pantura. Hal ini menjadi salah satu akses untuk mobilisasi pekerja yang pulang dan berangkat kerja.
“Maka itu harus diperhatikan, karena yang melintas bukan pemudik, tapi ada di antara mereka pulang atau berangkat kerja. Keterlambatan bagi mereka, tentunya sangat berdampak pada operasional perusahaan kaitan dengan produktifitas,” terangnya.
Obon berharap, aparat Kepolisian harus menambahkan lebih banyak pos penyekatan agar proses pemeriksaan terindikasi mudik lebih cepat agar tidak menumpuk pada satu titik yang berakibat terjadinya kemacetan parah dan menimbulkan kluster baru virus Corona (Covid-19).
“Pemerintah juga harusnya melakukan sosialisasi lebih awal dan masif agar orang paham kenapa ada pelarangan mudik. Terakhir, peraturan yang dibuat harus adil dan tidak berubah ubah, sehingga tidak membingungkan masyarakat.” tukasnya.
Berita Terkait
-
Macet Bikin Rugi Rp 62 Triliun, Begini Cara Polri Urai Kemacetan di Jakarta
-
5 Rekomendasi Toko Dessert di Kota Bekasi, Pemilik Sweet Tooth Harus Tahu
-
Janji Atasi Kemacetan di Jakarta Tanpa Lampu Merah, Pengamat Nilai Jurus Dharma-Kun Tak Efektif
-
Dharma Pongrekun Dinyinyiri Karena Usulan Teknologi Tanpa Lampu Merah untuk Atasi Kemacetan, Padahal Bisa Lho!
-
Debat Terakhir Pilkada, Dharma Pongrekun Punya Jurus Jitu Atasi Macet Jakarta: Pakai Teknologi Tanpa Lampu Merah
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
Terkini
-
SIPD Bermasalah, Pemkab Bogor Minta Bantuan Pusat untuk Lancarkan Proyek Strategis
-
Perumda Air Pemkab Bogor Beri Diskon Spesial, Pelanggan Non-Aktif Bisa Kembali Nikmati Air Bersih Murah
-
Dapat Tiga Keluhan Utama di Dapil 5, Rudy Susmanto Janji Realisasikan Jika Terpilih Jadi Bupati Bogor
-
Soal TPS di Titik Rawan Bencana, Ini Kata KPU Kota Bogor
-
Fakta Baru Pembunuhan Sadis di Pamijahan Bogor: Motif Uang Gadai Motor di Facebook