SuaraBogor.id - Baru-baru ini pemilik kedai di kawasan Puncak Bogor viral lantaran harga sejumlah menu makanan maupun minuman di sana dianggap tak wajar mulai angkat bicara.
Seorang pemilik kedai viral di Puncak Bogor berinisial DL mengatakan, terjadi kesalahan saat mencatat jumlah keseluruhan pemesanan pelanggan yang datang belum lama ini di kedainya, tepatnya di sekitar patung Pramuka, Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor.
DL menjelaskan, kesalahan terjadi saat kondisi seorang pegawainya mengantuk saat mencatat total pemesanan pelanggan yang datang ke kedainya di Puncak Bogor tersebut.
"Memang sudah agak larut malam jadi ada kesalahan saat mencatat total pemesanannya," kata DL, Kamis (3/6/2021).
Ia pun menampik jika di menu makanan di kedainya melakukan peningkatan harga dadakan saat wisatawan yang datang tepat pada Selasa lalu.
"Salahnya yang 18 ribu dikali dua jadi 54 ribu. Mungkin karena capek dan sudah mengantuk. Seharusnya total menjadi 36 ribu," ungkapnya.
Dirinya pun mengaku tak segan jika harus mengembalikan uang lebih yang diberikan pelanggan yang datang waktu itu.
"Gapapa saya siap ko buat pulangin uangnya. Bisa ke sini lagi aja gapapa," ujarnya.
Ketika disinggung terkait mahalnya harga di kedainya tersebut, dia mengaku, harga makanan di kawasan wisata Puncak Bogor seperti ini sudah terbilang normal dan rata-rata kedai di kawasan wisata Puncak mematuk harga demikian samanya.
Baca Juga: Haji 2021 Resmi Dibatalkan, Kemenag Kota Bogor: Belum Ada Putusan Resmi
Hal tersebut terhitung mulai dari berbagai bahan makanan yang harus dibeli. Belum lagi, katanya, harga sewa tempat di sini juga cukup mahal.
"Kalau segitu di kawasan wisata Puncak begini dibilang normal sih ya. Hampir arata-rata semua harga di kedai begini. Sewa tempat, gaji karyawan, dan lainnya itu juga cukup mahal," bebernya.
Ia menilai, jika wisatawan yang sudah seringkali datang ke kawasan wisatawan Puncak tidak akan heran dengan nominal harga yang ditawarkan.
"Di sini orang yang sudah paham khususnya wisatawan gak akan pengaruh ya, karena sudah biasa," singkatnya.
Sebelumnya, Camat Cisarua Deni Humaedi mengatakan, setelah ditelusuri lokasinya berada di sekitar patung Pramuka, Tugu Utara, Cisarua, Kabupaten Bogor.
"Di sekitar Patung Pramuka," kata Deni kepada Suarabogor.id, Rabu (2/6/2021).
Ia menilai, sejumlah harga menu makanan yang ditawarkan terbilang wajar. Pasalnya, lokasi kedai menjadi salah satu pilihan lokasi wisata bagi masyarakat dari dalam maupun luar wilayah Bogor.
"Ya kalau setelah ditelusuri harga segitu bagi pedagang di lokasi wisata wajar ya," ujarnya.
Menurutnya, harga tersebut memang benar menjadi harga di kedai-kedai di sekitar lokasi bagi wisatawan yang datang.
Pedagang, sambungnya, tak jarang mematuk harga bagi wisatawan yang datang lantaran tak jarang para wisatawan hanya untuk meminum teh hangat sambil menikmati pemandangan alam perkebunan teh hingga berjam-jam lamanya.
"Iya kadang kan wisatawan yang mengerti suka kasih tip. Ada juga yang pesan minum saja tapi duduknya hingga berjam-jam," singkatnya.
Sebelumnya, Baru-baru ini harga jajanan di kawasan Puncak Bogor mendadak ramai di media sosial.
Pasalnya, menu makanan yang ditawarakan di salah satu kedai di kawasan Puncak ini dinilai tak wajar.
Harga telur setengah matang di kedai tersebut saja Rp.25.000, Mie Rebus Rp. 16.000, hingga teh manis sebanyak 16 gelas menjadi Rp. 90.000.
Foto bon pemesanan pembeli yang beredar di media sosial ini mendadak viral.
Kendati begitu, Camat Cisarua Deni Humaedi mengatakan, pihaknya hingga saat ini masih menelusuri lokasi kedai yang menjadi perbincangan warganet tersebut.
“Masih dicari ya,” katanya.
Menurutnya, pihaknya belum menemukan lokasi kedai tersebut.
Ia mengaku, jika terbukti benar seperti kabar yang beredar tentu akan dicarikan solusi terbaik seusai mempertanyakan apa penyebab harga sejumlah menu makanan tersebut mendadak mahal.
“Iya nanti kami cek dulu dan cari tau apa penyebabnya,” singkatnya.
Kontributor : Regi Pranata Bangun
Berita Terkait
-
Potret Pilu Pendidikan di Bogor, Kakak Adik di Parung Bertukar Seragam Demi Sekolah
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
7 Lokasi Perumahan di Bogor, Harga Mulai 150 Jutaan Cocok untuk Karyawan Gaji UMR
-
Siswa SMKN 1 Cileungsi Kembali Belajar dengan Tenda Darurat usai Gedung Rusak
-
Saat ASN Dilarang Flexing, Gaji DPRD Kabupaten Bogor Tembus Rp91 Juta Sebulan
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Jam Operasional Truk Tambang di Bogor Direlaksasi Pagi hingga Sore: Perbup Sementara Dikesampingkan
-
Cemas Jelang Oktober, Karyawan Shell Cibinong Was-was Hadapi Kekosongan Stok BBM dan Ancaman PHK
-
Polemik Kades Bojong Kulur: Terbentur Regulasi, Penonaktifan Tak Bisa Dilakukan
-
Enchanting Valley Resmi Dibuka: Magnet Wisata Baru Puncak Bogor untuk Generasi Milenial dan Gen Z
-
Sentilan Keras Eva Marthiana untuk Pengurus dan Kader PKK Bogor: Jaga Ucapan, Jangan Arogan