- Ketua PKK Bogor mengimbau para kadernya untuk menjaga etika, menghindari sikap arogan, dan melayani masyarakat.
 - Arahan ini penting untuk membangun kepercayaan publik, mencegah konflik, serta menjaga citra baik organisasi.
 - Sebagai pelayan masyarakat, kader PKK wajib menjaga ucapan dan bertindak dengan rendah hati.
 
SuaraBogor.id - Sebuah arahan tegas dan lugas datang dari pucuk pimpinan Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Ketua TP PKK Kabupaten Bogor, Eva Marthiana, mengintruksikan kepada seluruh jajaran pengurus dan kader PKK, mulai dari tingkat desa hingga kecamatan, untuk menjaga etika dan sikap dalam berinteraksi dengan masyarakat.
Tidak hanya itu saja, dia juga meminta agar para pengurus dan kader PKK lebih memperkuat satu sama lain, agar terciptanya rasa kebersamaan.
Karena kata dia, hal tersebut merupakan modal utama dalam membangun suatu wilayah.
Eva pun juga meminta kepada seluruh pengurus dan PKK untuk menjaga ucapan, hindari sikap arogan, dan selalu ingat bahwa posisi pengurus dan kader PKK adalah sebagai pelayan masyarakat, bukan penguasa.
Arahan ini disampaikan sebagai pengingat akan jati diri dan fungsi utama organisasi yang menjadi garda terdepan dalam pemberdayaan keluarga di tingkat akar rumput.
Dalam arahannya, dihubungi Suarabogor.id, Eva Marthiana, yang juga merupakan istri dari Bupati Bogor, Rudy Susmanto ini menekankan pentingnya kecerdasan dalam berkomunikasi.
Menurut Eva Rudy Susmanto sapaan akrabnya, seorang kader PKK harus menjadi sosok yang menyejukkan, bukan malah memicu polemik atau menyinggung perasaan warga.
“Saya memberikan arahan kepada kader PKK di Kabupaten Bogor, mulai dari tingkat desa dan kecamatan, untuk mulai menjaga ucapannya. Jangan sembarangan, apalagi sampai bisa menyinggung masyarakat,” ujar Eva Marthiana, Kamis 18 September 2025.
Baca Juga: Kisah Haru dari Citeureup Bogor yang Mengguncang Panggung Internasional
Lebih dari itu, ia secara spesifik menyoroti bahaya dari sikap arogan. Kader PKK seringkali menjadi perpanjangan tangan pemerintah dalam menyalurkan program, bantuan, dan edukasi.
Posisi ini, jika tidak disikapi dengan rendah hati, bisa menimbulkan perasaan lebih tinggi dari masyarakat yang dilayani.
“Tidak boleh bertindak arogan, karena kita sebagai pelayan masyarakat,” tegasnya.
Peringatan ini menjadi relevan di tengah era digital, di mana ucapan atau tindakan seorang individu yang terafiliasi dengan organisasi bisa dengan cepat viral dan merusak citra lembaga secara keseluruhan.
Arahan dari Eva Marthiana bukan sekadar imbauan biasa. Ini adalah penegasan kembali filosofi dasar dari gerakan PKK.
Ada beberapa alasan mengapa pesan ini sangat krusial:
Berita Terkait
- 
            
              Kisah Haru dari Citeureup Bogor yang Mengguncang Panggung Internasional
 - 
            
              Hilang 12 Hari, Pencari Burung Ditemukan Tewas Terjepit Kayu Raksasa di Dasar Curug Seribu
 - 
            
              Cek Daerahmu! Ini Daftar Lengkap Wilayah Jabar yang Diintai Hujan Lebat dan Potensi Banjir
 - 
            
              Abaikan Demo, Kades Bojong Kulur Tetapkan Satu Syarat Mundur: Perintah Langsung dari Bupati
 - 
            
              Dituduh Hoaks dan Tak Berdasar, Kades Bojong Kulur: Saya Khawatir Dianggap Benar
 
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 
Terkini
- 
            
              Detik-Detik Mencekam! 44 Siswa Terjebak Reruntuhan Gedung SMKN 1 Gunung Putri
 - 
            
              Bawa Pulang Mobil Keluarga Nyaman Tanpa Kuras Tabungan: 4 Pilihan MPV Bekas Harga Mulai Rp90 Juta
 - 
            
              Penutupan Tambang vs Proyek Infrastruktur: Dilema Dedi Mulyadi, Pilih Warga atau Beton?
 - 
            
              Kejari Kabupaten Bogor Siap Gasak Koruptor Daerah, Prioritaskan Pengawasan Desa dan KMP
 - 
            
              Momen Langka di CFD: Duet Tak Terduga Rudy Susmanto dan Ade Yasin Bikin Heboh Warga Bogor