- Pengakuan Internasional dan Kebanggaan Lokal
- Film dengan Pesan Kemanusiaan yang Kuat
- Dukungan Pemerintah Daerah dan Harapan untuk Masa Depan
SuaraBogor.id - Sinema Indonesia kembali menorehkan prestasi gemilang di kancah internasional. Kali ini, sorotan jatuh pada "Mama Jo", sebuah film dokumenter pendek hasil karya sutradara muda berbakat asal Citeureup, Kabupaten Bogor, Ineu Rahmawati.
Film ini berhasil meraih penghargaan bergengsi kategori Best Short Documentary pada ajang Golden FEMI Film Festival 2025 yang digelar di Sofia, Bulgaria.
Pencapaian ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi Ineu dan timnya, tetapi juga bagi Kabupaten Bogor dan seluruh masyarakat Indonesia, menandai pengakuan global terhadap kualitas dan kedalaman cerita yang diangkat dari tanah air.
Bupati Bogor, Rudy Susmanto, menyampaikan rasa bangga dan apresiasi mendalam atas capaian Ineu Rahmawati.
Dalam sebuah pertemuan di Pendopo Bupati Bogor pada Kamis lalu, Rudy Susmanto secara langsung memberikan penghormatan atas keberhasilan yang mampu mengangkat nama baik daerah di tingkat internasional ini.
"Terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya. Semoga prestasi ini bisa menginspirasi seluruh masyarakat Kabupaten Bogor untuk berkarya dan berinovasi, membanggakan tidak hanya di tingkat nasional tetapi juga internasional,” kata Rudy Susmanto.
Pernyataan ini menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk mendukung dan mendorong munculnya talenta-talenta kreatif dari Bogor, serta berharap agar kesuksesan "Mama Jo" menjadi pemantik semangat bagi generasi muda lainnya.
Pemerintah Kabupaten Bogor menyambut positif capaian ini dan berharap bahwa gelombang prestasi internasional seperti ini dapat mendorong tumbuhnya kreativitas serta memantik lahirnya lebih banyak karya seni berkualitas dari generasi muda di Kabupaten Bogor.
Ini adalah sebuah sinyal kuat bahwa dukungan terhadap ekosistem perfilman lokal akan terus diperkuat.
Baca Juga: Hilang 12 Hari, Pencari Burung Ditemukan Tewas Terjepit Kayu Raksasa di Dasar Curug Seribu
"Mama Jo" bukanlah sekadar film biasa. Di balik layar, tersemat sebuah narasi yang mendalam dan penuh empati, mengangkat kisah Santi, seorang ibu tangguh asal Indonesia, yang dengan penuh dedikasi mendampingi putranya, Johan, yang berusia 9 tahun, dengan kondisi cerebral palsy.
Melalui lensa kamera Ineu Rahmawati, penonton diajak untuk menyelami liku-liku kehidupan, tantangan, serta kekuatan cinta seorang ibu yang tak terbatas.
Ineu Rahmawati mengungkapkan bahwa melalui film ini, ia ingin menyuarakan perjuangan keluarga penyandang disabilitas yang kerap terabaikan.
Pesan kemanusiaan yang disampaikan "Mama Jo" tidak hanya relevan bagi masyarakat Indonesia, tetapi juga menggaung di tingkat global.
Film ini dengan lugas menekankan nilai-nilai keteguhan, harapan, dan pentingnya solidaritas dalam menghadapi tantangan hidup, menjadikannya sebuah karya yang universal dan menyentuh hati.
Film ini diharapkan dapat membuka mata banyak pihak tentang realitas yang dihadapi oleh keluarga dengan anggota penyandang disabilitas, serta mendorong terciptanya lingkungan yang lebih inklusif dan suportif.
Berita Terkait
-
Hilang 12 Hari, Pencari Burung Ditemukan Tewas Terjepit Kayu Raksasa di Dasar Curug Seribu
-
Cek Daerahmu! Ini Daftar Lengkap Wilayah Jabar yang Diintai Hujan Lebat dan Potensi Banjir
-
Abaikan Demo, Kades Bojong Kulur Tetapkan Satu Syarat Mundur: Perintah Langsung dari Bupati
-
Dituduh Hoaks dan Tak Berdasar, Kades Bojong Kulur: Saya Khawatir Dianggap Benar
-
Dilengserkan BPD, Kades Bojong Kulur Melawan: Saya Tidak Akan Mundur, Ini Bukan Aturan Hukumnya
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Sentilan Keras Eva Marthiana untuk Pengurus dan Kader PKK Bogor: Jaga Ucapan, Jangan Arogan
-
Gelombang Kecaman Publik dan Pertanyaan untuk Pemerintah Soal MBG
-
Kisah Haru dari Citeureup Bogor yang Mengguncang Panggung Internasional
-
Wabup Bogor Ajak ASN Teladani Rasulullah: Kunci Peningkatan Pelayanan dan Soliditas Daerah
-
Ultimatum Menkeu Purbaya: Bank BUMN Diguyur Rp200 T, Dilarang Cuma Santai-santai Beli Obligasi