SuaraBogor.id - Ratusan narapidana di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Cianjur menjalani vaksin Covid-19 dosis ke dua. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya percepatan kekebalan atau herd immunity.
Kepala Lapas Cianjur, Heri Aris Susila mengatakan, pelaksaan vaksinasi yang diberikan terhadap semua narapida laki-laki maupun perempuan.
"Target kita semua WBP sebanyak 700 orang bisa mendapatkan vaksin. Namun memang beberapa ada yang sakit dan berusia diatas 60 tahun, terpaksa harus ditunda," katanya pada wartawan di Lapas Cianjur, Kamis (26/8/2021).
Vaksinansi dosis kedua yang diberikan kepada ratusan napidana tersebut, kata dia, menggunakan vaksin jenis Sinovac.
"Ratusan napi yang menjalani vaksin Covid-19 dosis kedua tersebut, sudah dipastikan telah disuntik vaksin dosis pertama, dan ada beberapa napi juga yang baru mendapatkan vaksin pertama," kata dia.
Menurutnya, ratusan napi yang berada di Lapas Cianjur sangat antusias untuk menjalani vaksinasi Covid-19. Bahkan dalam menjalankan protokol kesehatan pun cukup baik.
"Meskipun ini program pemerintah, dan para narapidana harus disuntik vaksin, namun mereka sudah sadar dengan sendirinya untuk mengikuti vaksin Covid-19," jelasnya.
Sementara itu, Rodi Gumilar (36) seorang narapidana di Lapas Kelas B Cianjur, mengaku, dirinya baru pertama kali mendapatkan suntik vaksin Covid-19, karena sebelumnya sakit dan tidak lolos untuk mendapatkan vaksin dosis pertama.
"Alhamdulliah, hari karena dalam kondisi sehat dan fit, saya lolos untuk disuntik vaksin Covid-19 yang pertama, dan harus menunggu selama dua minggu untuk mendapatkan dosis kedua," ucapnya.
Baca Juga: Pengakuan Pejabat Soal Vaksin Booster, Andi Harun: Hanya Candaan Biar Gak Gugup
Kontributor : Fauzi Noviandi
Berita Terkait
-
Banyak Negara Minta Pemindahan Napi, Yusril Desak RUU Transfer Segera Dibahas
-
Misteri Gunung Padang Makin Terkuak, Pilar Ruang Bawah Tanah dan Struktur Raksasa Ditemukan!
-
Harusnya Bebas Murni Tahun 2029, Kenapa Setya Novanto Hirup Udara Bebas Tahun Ini?
-
Sering Mangkir, Guru Ngaji Cabuli 9 Gadis di Puncak Akhirnya Ditahan Polisi
-
Vaksin mRNA Dituding Picu Kanker, Peneliti BRIN: Informasi Tak Berdasar!
Terpopuler
- Pendidikan Gustika Hatta, Pantas Berani Sebut Indonesia Dipimpin Penculik dan Anak Haram Konstitusi
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
Pilihan
-
Heboh Warga Solo Dituduh Buron 14 Tahun, Kuasa Hukum Tak Habis Pikir: Padahal di Penjara
-
7 Rekomendasi HP Gaming Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Agustus 2025, Murah Performa Lancar
-
Neraca Pembayaran RI Minus Rp109 Triliun, Biang Keroknya Defisit Transaksi Berjalan
-
Kak Ros dan Realita Pahit Generasi Sandwich
-
Immanuel Ebenezer: Saya Lebih Baik Kehilangan Jabatan
Terkini
-
Korban Pencurian Syok, Uang Rp50 Juta Barang Bukti di Kejaksaan Tak Bisa Diambil
-
Bogor Kuatkan Pendidikan Karakter, Gerakan Seribu Kata Positif Masuk Sistem Pembelajaran
-
80 Tahun Kemerdekaan: Refleksi dan Proyeksi untuk Indonesia yang Lebih Sejahtera
-
DPRD Kota Bogor Tuntaskan Pembahasan KUA-PPAS 2026 di Tingkat Komisi
-
Sosialisasikan Raperda Ekraf, DPRD Kota Bogor Dorong Kebangkitan Industri Kreatif