Pengikut dan simpatisan Partai Komunis yang dibentuk pada tahun 1914 tersebut juga cukup banyak di Kabupaten Cianjur yang dikenal sebagai kota santri.
Sejak pemilu 1955 hingga sekitar tahun 1965 PKI menjadi salah satu parpol terkuat di Indonesia. Hingga pada tahun 1965 Comite Sektor (SC) di Kabupaten Cianjur PKI dipimpin oleh Marsudi.
"Berdasarkan riset yang saya lakukan, saat menjelang G30S PKI meletus, Comite Sentral PKI di Cianjur dipimpin oleh Marsudi," ujar Hendi Jo, jurnalis sejarah kelahiran Cianjur.
Marsudi pimpinan PKI di Kabupaten Cianjur itu, tinggal disebuah rumah sederhana di sekitar Jalan Ariacikondang, Keluarahan Sayang, Kecamatan Cianjur.
"Berdasarkan wawancara saya dengan beberapa saksi sejarah di Cianjur, Pak Marsudi saat itu tinggal bersama keluarganya di Jalan Arya Cikondang, dekat Gang Harapan," ungkap Hendi.
Menurutnya, hingga saat ini pimpinan PKI CS Kabupaten Cianjur, yaitu Marsudi belum jelas asalnya dari mana.
Seiring dengan pergolakan politik di Indonesia hingga pecahnya peristiwa Gerakan 30 September (G30S) PKI tahun 1965 dan diculiknya beberapa pejabat militer. Para kader serta simpatisan PKI pun menjadi tahanan politik pada saat itu.
Hendri mengatakan, saat G30S pecah, sesudahnya Marsudi diciduk aparat setempat dan diperkirakan diasingkan ke Pulau Buru bersama keluarganya.
Sejumlah pemimpin Komite Sektor Daerah PKI dibeberapa daerah termasuk di Cianjur menjadi tahanan politik. Termasuk Ketua Komite Sektor Daerah Cianjur, yaitu Marsudi.
Baca Juga: Pergerakan Tanah Terjadi di Cianjur, Empat Rumah Rusak
"Ketika G30S PKI pecah, itu tidak berdampak langsung kedaerah, tetapi selang beberapa hari setelahnya, dan Pak Marsudi ini pun menjadi tahanan politik lalu diasingkan ke Pulau Buru yang berada di Kepulauan Maluku," kata dia.
Tidak hanya Marsudi, keluarga serta beberapa pengikutnya pun menjadi tahanan politik yang tengah bergejolak kala itu. Keluarga dan pengikutnya itu ada ditahan di sekitar Cianjur juga ikut di asingkan ke Pulau Buru.
Hendri Jo pria yang sempat tinggal di Cianjur itu, mengatakan, tidak hanya keluarga serta pengikut Marsudi, sejumlah orang yang diduga sebagai simpatisan serta kader PKI di Cianjur pun menjadi tahanan politik.
"Ada kurang lebih 1500 anggota dan simpatisan PKI Cianjur yang setelah G30S pecah dimasukan ke sebuah kamp yang saat itu terletak di sebuah pabrik karet dekat Panembong," ungkap Hendi
Jejak perjalan PKI pada beberapa puluhan tahun lalu di Cianjur memang sangat minim, bahkan cukup sulit untuk menemukan warga yang mengetahui keberaan kediamanan Ketua Comite Sektor (CS) Cianjur.
"Memang masih ada beberapa rumah tua di sekitar Jalan Ariacikondang. Namun soal adanya rumah pimpinan PKI disekitar sana kurang tau juga," kata Bintang (49) seorang warga yang enggan disebutkan identitasnya.
Tag
Berita Terkait
-
Penyintas Tragedi 1965 : Puluhan Tahun Dibungkam, Tak Berani Ungkap Identitas ke Publik
-
Sering Mangkir, Guru Ngaji Cabuli 9 Gadis di Puncak Akhirnya Ditahan Polisi
-
Cek Fakta: Rumah Ramzi Wabup Cianjur Digeledah KPK terkait Pencucian Uang
-
5 Fakta Bupati Cianjur Berjaket One Piece yang Viral: Dari Nakama Sampai Disebut Kapten
-
Bupati Cianjur Pakai Jaket One Piece, Netizen Salah Fokus: Kapten Kita Ternyata Seorang Nakama
Terpopuler
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP Murah RAM Besar Terbaru Agustus 2025, Spek Gahar Cuma Rp 2 Jutaan!
-
Berkaca Kasus Nikita Mirzani, Bolehkah Data Transaksi Nasabah Dibuka?
-
Emas Antam Makin Terperosok, Harganya Kini Rp 1,8 Juta per Gram
-
Profil Riccardo Calafiori, Bek Arsenal yang Bikin Manchester United Tak Berkutik di Old Trafford
-
Breaking News! Main Buruk di Laga Debut, Kevin Diks Cedera Lagi
Terkini
-
Bupati Bogor Rombak Kabinet: 4 Fakta Penting di Balik 7 Kursi Panas yang Masih Kosong
-
Gebrakan Bupati Bogor di Bulan Agustus: 7 Pejabat Digeser, Tapi...
-
Gerbong Bergerak di Bogor: Bupati Rudy Susmanto Rombak Kabinet, 7 Pejabat Eselon II Digeser
-
Kado Ultah ke-40 Bupati Bogor: 25.000 Pohon Ditanam ASN
-
'Hujan Semen' Kembali Guyur Warga Citeureup, Ini Penjelasan Indocement dan Pemda Bogor