SuaraBogor.id - Hujan seharian mengguyur wilayah Bogor, Jawa Barat pada Selasa (7/12/2021). Kondisi Bendungan Katulampa saat ini masih aman.
Kepala Pengawas Bendung Katulampa Andi Sudirman mengatakan, meski hujan mengguyur wilayah Bogor, namun ketinggian muka air di Bendungan Katulampa terbilang masih aman.
"Bendung Katulampa masih aman, normal sejak dini hari," ujarnya, saat dihubungi.
Andi menuturkan intensitas hujan sedang hingga ringan terjadi di wilayah Bogor sejak dini hari.
Pada pukul 02.00 - 07.00 WIB hujan dengan intensitas sedang masih terjadi di Bogor dan sekitarnya dengan debit air di Bendung Katulampa masih 30 sentimeter (cm) atau masih di bawah batas aman 50 cm.
Sementara di Posko Pemantau Cibalok, Gadog aliran air Sungai Ciliwung itu terpantau normal 20 cm dengan debit air 2.863 liter/detik.
Padahal sebelumnya, Tinggi muka air (TMA) Bendung Katulampa sempat pada posisi 60 cm atau Siaga 4 Banjir Jakarta pada pukul 22.00, Senin (6/12), tetapi berangsur surut, seiring intensitas hujan ringan.
Namun demikian Andi Sudirman mengimbau agar masyarakat di sepanjang bantaran Sungai Ciliwung di Bogor, Depok, dan Jakarta tetap waspada.
Sebab, intensitas hujan di hulu Ciliwung, Puncak Bogor pada Selasa pagi terpantau tinggi hingga sedang.
"BMKG masih memprediksi hujan akan terjadi di Bogor sepanjang hari, debit air bisa saja meningkat," ujarnya lagi.
Di tempat terpisah, Kepala Seksi Pusat Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Hadi Saputra menyebutkan mulai Januari hingga Februari 2022 wilayah Bogor diprediksi mengalami puncak musim penghujan dengan rata-rata curah hujan (CH) 100 hingga 150 mm/hari.
Menurut Hadi Saputra wilayah Bogor pada dasarnya merupakan wilayah penghujan sepanjang tahun. Hanya saja, ketika memasuki Desember hingga Maret potensi hujan terjadi di wilayah Bogor cukup tinggi di atas 100 mm/hari.
"Hampir semua wilayah di Bogor akan diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga deras. Untuk itu, pemerintah dan masyarakat harus bersiap untuk mengantisipasi bencana hidrometeorologis," katanya.
Berita Terkait
-
Potret Pilu Pendidikan di Bogor, Kakak Adik di Parung Bertukar Seragam Demi Sekolah
-
Kali Mampang Luber usai Hujan Lebat, 12 RT di Jaksel Kebanjiran!
-
Cara Mengatasi Atap Bocor di Musim Hujan, Jangan Buru-Buru Panggil Tukang
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
7 Lokasi Perumahan di Bogor, Harga Mulai 150 Jutaan Cocok untuk Karyawan Gaji UMR
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Sentilan Keras Eva Marthiana untuk Pengurus dan Kader PKK Bogor: Jaga Ucapan, Jangan Arogan
-
Gelombang Kecaman Publik dan Pertanyaan untuk Pemerintah Soal MBG
-
Kisah Haru dari Citeureup Bogor yang Mengguncang Panggung Internasional
-
Wabup Bogor Ajak ASN Teladani Rasulullah: Kunci Peningkatan Pelayanan dan Soliditas Daerah
-
Ultimatum Menkeu Purbaya: Bank BUMN Diguyur Rp200 T, Dilarang Cuma Santai-santai Beli Obligasi