SuaraBogor.id - Warga Pandeglang, Banten dihebohkan dengan adanya rumah makan milik seorang kepala desa menjual barang haram yakni minuman keras (Miras).
Hal tersebut membuat geram sejumlah tokoh agama dan aktivis setempat. Diketahui, seorang kepala desa yang memiliki rumah makan dan jual miras itu ada di Kecamatan Cigeulis.
Untuk diketahui, rumah makan yang ada di Desa Banyuasih tersebut kedapatan menjual minuman keras (Miras) oleh Satpol PP Pandeglang.
Tokoh agama dan aktivis pun langsung datang ke kantor sekretariat daerah Kabupaten Pandeglang, untuk memberikan surat pernyataan kepada Bupati pada Senin 10 Januari 2022.
Namun karena Bupati tidak ada di kantor, surat pernyataan tersebut diserahkan dan diterima oleh bagian Humas dan Asisten Daerah Setda Pandeglang.
Salah satu poin dalam surat pernyataan sikap yang ditandatangani tokmas, toga, tokoh pemuda dan masyarakat Desa Banyuasih, Kecamatan Cigeulis, yaitu penutupan aktivitas di rumah makan tersebut secara permanen dan tindak tegas oknum nya.
Salah seorang tokoh Agama Kecamatan Cigeulis, Pandeglang Ustadz Ujang Samsul Maarif mengungkapkan, pemerintah harus bersikap tegas terhadap rumah makan tersebut. Meski rumah makan itu sudah ditutup oleh petugas Satpol PP Pandeglang. Akan tetapi, ada tindakan lain atas pelakunya.
“Kami mendesak Pemda secepatnya menutup permanen rumah makan itu. Dan jangan memberikan izin operasi, meski memang rumah makan itu sudah disegel oleh Polpp. Tapi kami khawatir masih tetap beroperasi,” ungkap Ujang, mengutip dari Bantenhits -jaringan Suara.com, Kamis (13/1/2022).
Dirinya menduga, rumah makan penjual miras diduga milik oknum kepala desa setempat. Bahkan, rumah makan tersebut diduga telah mendapat rekomendasi dari Kecamatan Cugeulis.
Baca Juga: Sopir Avanza Mabuk Tak Pakai Baju di Pinggir Jalan Sukawati Diangkut Polisi
“Kami sangat mengutuk keras dengan usaha yang dijalankan oleh kepala desa yang diduga menyediakan tempat dan miras, bahkan diduga pula dijadikan tempat berkumpulnya wanita penghibur,” katanya.
Dia meminta, Bupati Pandeglang Irna Narulita untuk memberikan sanksi tegas terhadap oknum kepala desa dengan beroperasinya rumah makan yang kedapatan menjual barang haram tersebut.
“Kami minta Bupati untuk secepatnya memberikan sanksi tegas kepada kepala desa berupa pemberhentian dari jabatannya,” tegasnya.
Berita Terkait
-
Sopir Avanza Mabuk Tak Pakai Baju di Pinggir Jalan Sukawati Diangkut Polisi
-
Operasi Pekat, Sat Samapta Polres Karanganyar Sita Puluhan Botol Miras
-
Pemkot Bogor Tidak Beri Izin Kafe Holywings Jual Miras Kadar Alkoholnya Diatas 5 Persen
-
Seusai Pesta Bersama Kawan yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Mahasiswa di Lotim Tewas
-
Soal Keberadaan Kafe Holywings di Kota Bogor, PKS Bicara Norma Agama
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Puncak Membara! Warga Korban PHK Siap Gugat Presiden, Janji Menteri Hanif Faisol Cuma Angin Surga?
-
Mengapa Truk Box Itu Gagal Menanjak? Misteri Penyebab Rem Blong di Tanjakan Ciampea Renggut Nyawa
-
Bentrok Kepentingan Tanah Desa vs Utang BLBI, Mendes Yandri Desak Keputusan Berani Pemerintah
-
Membongkar Strategi CIMB Niaga Bogor: Bukan Hanya Pinjaman, Tapi Garansi Bisnis Berkelanjutan
-
Lelang Tanah 800 Hektare Akibat 'Dosa Masa Lalu': Dua Desa Kuno di Bogor Jadi Tumbal Skandal BLBI