Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Senin, 17 Januari 2022 | 14:00 WIB
ilustrasi homoseksual [Ist]

SuaraBogor.id - Kepala Departemen Literasi dipecat langsung oleh Menteri Urusan Islam Maroko, Ahmed al- Tawfiq, karena dinilai promosikan homoseksual di masjid.

Menurut laporan media lokal, pemecatan tersebut berkaitan dengan kurikulum pembelajaran bagi kelas dua.

Pemecatan tersebut dilakukan, setelah melalui penyelidikan, karena sang pejabat menggunakan frasa “orientasi seksual” dalam buku yang dijadikan kurikulum bahan ajar.

“Kesetaraan menyiratkan orang diperlakukan sama tanpa diskriminasi, tanpa memandang etnis, orientasi seksual atau disabel,” demikian isi salah satu buku yang termasuk dalam kurikulum itu dikutip dari Bogordaily -jaringan Suara.com, Senin (17/1/2022).

Baca Juga: Sekda Bekasi Reny Hendrawati dan Sembilan Saksi Lainnya Diperiksa KPK Soal Korupsi Rahmat Effendi

Kementerian lantas memerintahkan para guru di masjid-masjid untuk mencoret istilah orientasi seksual dari buku-buku yang sudah dicetak.

Keputusan tersebut menuai kecaman dari kelompok aktivis.

“Kami salah satu dari sedikit negara yang memecat orang karena melakukan hal yang benar. Lihat saja ketidakadilan yang dihadapi laki-laki ini, dan bayangkan betapa menderitanya komunitas LGBTQIA+ di Maroko,” kata seorang queer Maroko.

Koalisi feminis di Maroko, Moroccan Outlaws, juga mengecam keputusan kementerian itu. Mereka menanyakan kapan kekerasan terhadap orang-orang LGBTQIA+ Maroko akan berhenti.

Homoseksual dianggap tabu di Maroko. Sejumlah politisi, termasuk mantan perdana menteri Maroko, Abdellillah Benkiran, menyerukan untuk menghukum orang-orang Maroko yang dianggap mereka aneh.

Baca Juga: Runtuhnya Marwah Agama Langit di Tangan Peminta

Load More