SuaraBogor.id - Perayaan Cap Go Meh di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat tidak dilaksanakan menyusul penyebaran kasus Covid-19 saat ini tengah tinggi.
Kapolres Cianjur, AKBP Doni Hermawan mengatakan, bahwa pihaknya bersama warga Tionghoa menyepakati tidak menggelar perayaan Cap Go Meh.
"Perayaan Cap Go Meh di Cianjur, tahun ini ditiadakan, setelah kami berkoordinasi dengan warga Tionghoa dan sepakat untuk tidak menggelar perayaan yang dapat mengundang kerumunan warga dari berbagai daerah dan wilayah di Cianjur," katanya.
Ia menjelaskan setiap tahunnya warga Tionghoa menggelar perayaan Imlek atau Cap Go Meh, dengan menggelar berbagai kegiatan dan tradisi termasuk parade barongsai yang dikhawatirkan dapat menimbulkan kerumunan yang rawan terjadi penularan COVID-19 varian Omicron, sehingga disepakati tahun ini, ditiadakan.
Baca Juga: Sungai Cikole Meluap, Belasan Rumah di Cianjur Terendam Banjir, Puluhan Warga Diungsikan
"Dikhawatirkan saat digelarnya perayaan Cap Go Meh yang menimbulkan kerumunan dan terjadi penyebaran COVID-19. Terlebih di sejumlah wilayah sedang merebak varian Omicron dan rentan sampai ke Cianjur, untuk itu, semua sepakat perayaan tahun ini ditiadakan," katanya.
Tokoh Tionghoa Cianjur Uun Setiawan mengatakan, pihaknya bersama Forkopimda Cianjur, sepakat untuk tidak menggelar Cap Go Meh secara besar-besaran karena saat ini sedang merebak varian Omicron di sejumlah wilayah.
Ia menjelaskan meski sudah dua tahun warga Tionghoa tidak menggelar perayaan Imlek, namun tidak mengurangi makna tahun baru bahkan mereka berharap berbagai upaya yang dilakukan, dapat menghilangkan corona dari Cianjur dan Indonesia.
"Kami sangat mengerti karena kondisinya masih pandemi, bahkan saat ini sedang merebak varian Omicron. Cap Go Meh tidak digelar, sebagai bentuk antisipasi kembali tingginya kasus corona di Cianjur," katanya. [Antara]
Baca Juga: Nyore: Mengenal Lebih Dekat Tradisi Gong Fu Cha, Tata Cara Minum Teh Tradisional Khas China
Berita Terkait
-
Sungai Cikole Meluap, Belasan Rumah di Cianjur Terendam Banjir, Puluhan Warga Diungsikan
-
Nyore: Mengenal Lebih Dekat Tradisi Gong Fu Cha, Tata Cara Minum Teh Tradisional Khas China
-
Harapan Warga Keturunan Tionghoa di Gorontalo: Covid-19 Cepat Hilang, Panen Petani Baik, Nelayan dan Pengusaha Baik
-
Tahun Baru Imlek, Ganjar Temui Veteran Perang Keturunan Tionghoa
-
Umat Tionghoa di Ciampea Bogor Rayakan Imlek Dengan Sederhana
Terpopuler
- Cerita Stefano Lilipaly Diminta Bela Timnas Indonesia: Saya Tidak Bisa
- Ibrahim Sjarief Assegaf Suami Najwa Shihab Meninggal Dunia, Ini Profilnya
- Siapa Pembuat QRIS yang Hebohkan Dunia Keuangan Global
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah Rp30 Juta, Murah Tetap Berkelas
- 9 Rekomendasi Mobil Bekas Harga Rp 30 Jutaan, Mesin Bandel Dan Masih Banyak di Pasaran
Pilihan
-
5 Rekomendasi Skincare Wardah Terbaik, Bahan Alami Aman Dipakai Sehari-hari
-
Mau Masuk SMA Favorit di Sumsel? Ini 6 Jalur Pendaftaran SPMB 2025
-
Mobilnya Dikritik Karena Penuh Skandal, Xiaomi Malah Lapor Warganet ke Polisi
-
Bos Sritex Ditangkap! Bank BJB, DKI Hingga Bank Jateng Terseret Pusaran Kredit Jumbo Rp3,6 Triliun?
-
Warga RI Diminta Tingkatkan Tabungan Wajib di Bank Demi Cita-cita Prabowo Subianto
Terkini
-
17 Bangunan Liar di Cibinong Raya Ditertibkan, PKL Digeser ke Lokasi Baru
-
Spesial Rabu 21 Mei! DANA Kaget Siap Diburu, Jangan Sampai Ketinggalan Cuan
-
Ketua DPRD Bogor Gaungkan Pentingnya Kelestarian Lingkungan di Tengah Isu Pencemaran Industri
-
Detik-Detik Penemuan Bayi di Material Bangunan Bogor, Berawal dari Suara 'Kucing'
-
Aksi Begal Kembali Gentayangan di Bogor, Pelajar Luka Parah dan Motor Dibawa Kabur