Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Rabu, 16 November 2022 | 23:20 WIB
Penjual gas elpiji 3 kg (8/12).

"Ya meskipun tahu kabar itu, tapi kita beli di agen dengan harga segitu, belum ada penurunan," ungkapnya.

Senada dengan pemilik pangkalan Gas LPG di Leuwiliang, seorang pemilik pangkalan di Cibinong pun belum menurunkan HET yang berdasarkan Kebup terbaru.

Dirinya mengaku, belum sama sekali ada sosialisasi dari agen terkait penurunan HET yang ditetapkan oleh Pemkab Bogor.

"Belum, belum ada sosialisasi. Kita masih jual Rp18.800," ungkapnya.

Baca Juga: Fakta Baru Kasus Pria Yang Meninggal Hidup Kembali, Warga Bogor Pasti Kaget Dengar Keterangan dari Polisi

Sebelumnya, plt Bupati Bogor Iwan Setiawan mengeluarkan Surat Keputusan Bupati (Kebup) Bogor Nomor 541.11/250/Kpts/Per-UU/2022 untuk merevisi Kebup Nomor 541.11/695/Kpts/Per-UU/2014.

Kebup yang ditandatangani oleh Iwan pada 16 Agustus 2022 tersebut menaikan harga gas LPG 3 kg untuk keperluan rumah tangga dan usaha mikro di Kabupaten Bogor menjadi Rp 16 ribu dari agen ke pangkalan dan harga eceran tertinggi ke konsumen sebesar Rp 18.686,-.

Namun, pada 9 Nopember Iwan merevisi Kebup tersebut dengan mengeluarkan Surat Keputusan Bupati (Kebup) Bogor Nomor 541.11/335/Kpts/Per-UU/2022, yang intinya tidak jadi menaikan harga eceran tertinggi gas LPG 3 kg. Kebup tersebut menegaskan HET ke tingkat konsumen sebesar Rp 16 ribu, dan dari agen ke pangkalan sebesar Rp14.250.

Harga tersebut sudah termasuk kedalam tambahan ongkos angkut dan margin, termasuk pajak-pajak yang sesuai dengan perundang-undangan.

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bogor, Entis Sutisna menyampaikan bahwa penetapan Kebup baru itu ditetapkan setelah rapat dengan Kemendagri ihwal antisipasi inflasi di daerah.

Baca Juga: Pria Paruh Baya di Bogor yang Dikabarkan Meninggal Hidup Lagi, Begini Curhat Sang Istri

"Kita dengan kemendagri setiap tanggal 1 itu ada evaluasi terkait inflasi, sehingga ada perintah dari pusat untuk memantau harga-harga di masing-masing kabupaten di indonesia," kata Entis kepada, Selasa (14/11/2022) kemarin.

Load More