Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Rabu, 29 November 2023 | 21:03 WIB
Bendung Katulampa berstatus siaga. [Antara]

SuaraBogor.id - Hujan lebat disertai angin kencang terjadi di sejumlah wilayah di Kabupaten dan Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (29/11) malam.

Akibatnya tinggi muka air (TMA) Sungai Ciliwung di Bendung Katulampa, Kota Bogor naik hingga 160 cm hingga ditetapkan sebagai siaga 2.

Menurut petugas jaga Bendung Katulampa, Muhammad Jaenudin ketinggian air mencapai 160 cm. Bendung Katulampa berstatus Siaga 2 malam ini.

"Tinggi muka air 160 centimeter, jadi bendungan katulampa siaga dua pada pukul 20:15 WIB," kata Jaenudin.

Baca Juga: Beredar Video Dugaan Pengoplosan Gas di Peternakan Ayam Citayam, Kapolsek Sebut Tidak ada aktivitas, Kok Bisa?

Kenaikan ketinggian air tersebut berlangsung cepat. Karena pukul 19.42 siaga 3, dengan ketinggian air masih berada di angka 130 cm dengan status Siaga 3.

Aliran air dari Bendung Katulampa itu akan mengalir ke wilayah Depok, sampai Jakarta dalam beberapa jam ke depan. Sehingga warga yang berada di aliran Sungai Ciliwung, sepeti Kota Depok dan Jakarta diimbau waspada.

Jakarta Barat Simulasi Kesiapsiagaan Jelang Musim Hujan

Mengutip dari Antara, Pemerintah Kota Jakarta Barat (Pemkot Jakbar) menyimulasikan kesiapsiagaan menjelang musim hujan di Waduk Perumahan Citra 8, Kelurahan Pengadungan, Kalideres.

"Simulasi agar pihak terkait dan masyarakat dapat mengantisipasi dan menyiasati jika terjadi banjir," kata Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto.

Baca Juga: Kabupaten Bogor Punya Resiko Penularan Cacar Monyet Yang Tinggi, Ini Alasannya

Ia menjelaskan, sejumlah titik rawan genangan yang harus diantisipasi antara lain untuk Cengkareng di Rawa Buaya, Duri Kosambi, termasuk di Kebon Jeruk.

"Jalan Panjang itu menjadi titik rawan genangan saat musim-musim hujan. Nah, simulasi ini untuk bisa siasati itu," ungkapnya.

Uus menyebut, berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), puncak musim hujan akan terjadi mulai pekan kedua Februari 2024.

Oleh karena itu, lanjut dia, simulasi kesiapsiagaan menjelang musim hujan tersebut sekaligus menjadi simulasi pengamanan kotak suara Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakbar.

"Termasuk juga disinergikan dengan simulasi kegiatan KPU dalam rangka pengamanan kotak suara pada saat terjadi musim hujan. Jadi, misalnya terjadi banjir, bagaimana pengamanan kotak suara yang ada di wilayah," ungkap Uus.

Uus menuturkan bahwa berdasarkan informasi BMKG yang menyatakan bahwa puncak musim hujan akan terjadi pekan kedua Februari atau bertepatan dengan hari pemungutan suara, maka pengamanan logistik Pemilu dari KPU mesti ditingkatkan.

"Maka itu, alhamdulillah di sini juga hadir Ketua KPU Jakbar. Karena berdasarkan BMKG ini diperkirakan sekitar pekan kedua Februari 2024, tepat dengan pelaksanaan pemilu. Tapi saya yakin dan percaya pelaksanaan pemilu bisa berjalan dengan aman, tertib," kata Uus.

Simulasi itu diikuti oleh sekitar 400 orang dari unsur pemerintah dan unsur masyarakat dengan menggunakan sekitar delapan perahu karet.

"Personel yang hadir lebih kurang hampir sekitar 400. Mudah-mudahan nanti yang mewakili bisa menyampaikan juga kepada teman-temannya dan bisa menyosialisasikan kepada warga masyarakat Jakbar yang lain," kata Uus.

Ia meminta kepada ratusan personel dan unsur masyarakat yang hadir untuk menyebarkan informasi yang didapatkan dari sosialisasi kepada tetangga atau masyarakat sekitar lingkungan tempat tinggal.

"Memberikan informasi kepada masyarakat bahwa musim hujan sudah tiba agar warga masyarakat untuk mengantisipasi. Sehingga pada saat musim hujan benar-benar kita bisa menyiasatinya," ujar Uus.

Uus meyakini bahwa masyarakat Jakbar sudah menyadari bahwa untuk kondisi Jakarta Barat ini bagian dari kondisi yang memang merupakan daerah rawan genangan dan banjir.

"Untuk itu saya mengimbau kepada masyarakat di Jakarta Barat untuk kita bersama-sama menjaga kampung, menjaga lingkungan dan bersiaga menghadapi dalam musim hujan," kata Uus.

Kontributor : Rubiakto

Load More