SuaraBogor.id - Pengunjung Kebun Raya Cibodas di Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat dibuat kagum dengan mekarnya bunga bangkai.
Setelah 35 tahun, bunga bangkai setinggi 3,4 meter itu mekar sempurna di Kebun Raya Cibodas, Cianjur dengan nomor koleksi 28.
Peneliti Ahli Muda Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi BRIN, Destri mengatakan bunga raksasa bernama latin Amorphophallus titanum itu mekar ketujuh kalinya setelah pertama kali mekar pada tahun 2003.
"Tunas bunga yang saat ini mekar mulai teramati pada 28 Februari 2024. Bunga mekar sempurna tepat pada Sabtu (25/5) pukul 22.03 WIB dengan tinggi spadiks 340 sentimeter dan lebar spatha 159 sentimeter," ujarnya, Minggu (26/5/2024).
Induk tanaman tersebut dikoleksi oleh Mantan Kepala Kebun Raya Cibodas Subekti Purwantoro dan teman-temannya pada tahun 2000 dari Sungai Manau, Batang Suliti, Kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat, Sumatera Barat.
Bunga bangkai itu pertama kali mekar tahun 2003 dengan tinggi perbungaan mencapai 2,7 meter.
Kemudian, pada 2007, bunga tersebut mekar kembali dengan ketinggian mencapai 3,17 meter, tahun 2011 mencapai 3,2 meter, tahun 2016 mencapai 3,735 meter, tahun 2017 mencapai 3,4 meter, dan tahun 2020 mencapai 3,52 meter.
"Tanaman bunga bangkai yang mekar saat ini diperkirakan sudah berumur 35 tahun," kata Destri.
Ketika berbunga pada tahun 2016 setinggi 3,73 meter dan langsung berbunga lagi di 2017 setinggi 3,4 meter tanpa ada fase vegetatif.
Destri menuturkan fase perbungaan yang berlangsung pada 2016 dan 2017 tersebut mempengaruhi cadangan makanan yang terdapat di umbi, karena untuk sekali berbunga membutuhkan energi besar.
“Tanaman itu butuh waktu untuk memasok cadangan energi di umbi. Hingga suatu saat nanti bisa kembali pada kondisi yang sama dengan tahun 2016 atau mungkin lebih,” paparnya.
Destri menjelaskan jika nanti ada masa tanaman bunga bangkai berada pada fase atau fenomena, dimana saat cadangan makanan terkumpul sangat banyak, tanaman itu akan berbunga dengan ketinggian yang lebih dari biasanya.
Tanaman yang memiliki bentuk perbungaan menjulang tinggi dengan tongkol atau spadiks yang dikelilingi oleh seludang bunga atau spatha yang saat mekar berwarna merah hati merupakan tanaman endemik Pulau Sumatra.
Bunga bangkai selain memiliki aroma yang khas seperti bau bangkai juga mempunyai perbungaan terbesar di dunia atau disebut sebagai the giant inflorescent in the world.
Tanaman itu memiliki masa berbunga empat tahun sekali dengan tiga fase pertumbuhan, yaitu fase vegetatif (berdaun), generatif (berbunga), dan fase dorman (istirahat).
Saat tanaman bunga bangkai berbunga, pengunjung hanya bisa menikmatinya selama tiga hingga lima hari. Hal tersebut yang menarik perhatian masyarakat untuk melihatnya.
Berdasarkan penilaian dari International Union for Conservation of Nature (IUCN), bunga bangkai termasuk dalam kategori spesies terancam punah, sehingga harus dilindungi keberadaan tanaman tersebut. [Antara].
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
BRI 130 Tahun, Menjaga Warisan Kerakyatan dan Melaju dalam Transformasi Digital
-
Jadwal KRL Bogor-Jakarta 15 Desember 2025: Keberangkatan Awal hingga Kereta Terakhir
-
Modal 900 Ribuan! Ini Rekomendasi Sepeda Bapak-Bapak di Bawah Rp1 Juta yang Masih Layak Pakai
-
Bukan Sopir Tetap! Ini Pengakuan Kepala SPPG Utara Soal Mobil Maut Penabrak 18 Siswa dan Guru SD
-
Dukungan Rumah BUMN BRI Dorong Malessa Naik Kelas dan Siap Ekspor