SuaraBogor.id - Angka perceraian di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat nampaknya cukup tinggi, hal ini tentu menjadi sorotan bagi pemerintah.
Salah satu langkah yang akan dilakukan yakni meminta Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) setempat untuk membuat aturan penerimaan pegawai pabrik mengutamakan tenaga kerja laki-laki dibanding perempuan.
Bupati Cianjur Herman Suherman, mengatakan tingginya kasus perceraian selama beberapa tahun terakhir tidak hanya didominasi faktor ekonomi, namun karena perselingkuhan di tempat kerja khususnya pabrik.
"Data dari Pengadilan Agama Cianjur faktor perceraian paling tinggi diajukan perempuan yang setiap hari bekerja sedangkan suami diam di rumah, sehingga istri merasa jadi tulang punggung ditambah sering bertemu dengan pria lain di tempat kerja, akhirnya menggugat cerai," katanya.
Sehingga aturan yang akan dibuat terkait penerimaan pegawai di pabrik yang ada di Cianjur harus memperbanyak untuk tenaga kerja laki-laki dari pada perempuan, sebagai upaya menekan perceraian karena laki-laki bekerja dan istri di rumah.
Bahkan, pihaknya sudah melakukan pendataan bagi warga Cianjur yang lulusan SMP, SMA, dan SMK yang tidak melanjutkan pendidikan akan direkrut pemerintah guna bekerja di sektor ketahanan pangan terutama pemuda yang siap menjadi petani milenial.
"Mereka akan mendapat penyuluhan mulai cara bertani sampai penjualan, sehingga peluang bagi lulusan berbagai tingkatan sekolah di Cianjur mendapat lapangan kerja dengan mudah, bahkan ditargetkan dapat membuka peluang bagi orang lain," katanya lagi.
Bahkan, ujar dia pula, pihaknya akan memberikan bantuan modal tanpa harus meminjam ke bank ilegal, sehingga petani milenial dapat mengembangkan usahanya dan menjadi contoh bagi masyarakat usia produktif untuk menjadi pelaku usaha atau petani.
"Tidak hanya menjadi petani milenial, dinas terkait juga diminta untuk mencetak pelaku UMKM sebanyak-banyaknya dari lulusan sekolah tahun ini, sehingga angka pengangguran di Cianjur terus berkurang," kata dia.
Herman menambahkan, sejak dua tahun terakhir sejumlah pemuda dan pemudi lulusan sekolah di Cianjur sukses menjadi pelaku UMKM dengan produk unggulan yang dapat menembus pasar nasional hingga internasional, seperti produk radio antik, sambal honje khas Cianjur dan sejumlah produk pakaian. [Antara].
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Prabowo Kirim Surat ke Eks Menteri Termasuk Sri Mulyani, Ini Isinya...
Pilihan
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
Terkini
-
5 Fakta Ngeri di Balik Wacana Larangan Total Vape di RI, Nomor 4 Jadi Ancaman Nyata!
-
RI Mau Tiru Singapura? Punya Vape Bisa Didenda Rp25 Juta dan Masuk Rehab Narkoba
-
Vape Bakal Dilarang Total di Indonesia? BNN Buka Suara, Berkaca dari Aturan Keras Singapura
-
Cek Daerahmu! Ini Daftar Lengkap Wilayah Jabar yang Diintai Hujan Lebat dan Potensi Banjir
-
Abaikan Demo, Kades Bojong Kulur Tetapkan Satu Syarat Mundur: Perintah Langsung dari Bupati