SuaraBogor.id - Seorang wali murid Sekolah Dasar Negeri (SDN) Bantar Kemang 1, Bogor, Nova Harisandi, mengaku dikeluarkan dari grup WhatsApp orang tua murid setelah menolak membayar iuran kas dan tunjangan hari raya (THR) guru.
Nova, yang merupakan wali dari siswa berinisial R di kelas 2, juga mengaku diancam akan dilaporkan ke wakil komite sekolah oleh koordinator kelas (korlas), Fitri Nurasiah, yang juga orang tua dari siswa berinisial Z.
Iuran Kas dan THR yang Dinilai Memberatkan
Nova menjelaskan bahwa setiap bulan, orang tua murid diminta membayar uang kas sebesar Rp10.000.
Namun, di bulan Ramadan 2025, muncul iuran tambahan berupa pungutan THR sebesar Rp15.000 per murid serta sumbangan untuk acara perpisahan siswa kelas 6.
Dalam percakapan WhatsApp, Fitri Nurasiah mendesak Nova untuk segera membayar iuran tersebut.
"Mam, kapan mau bayar THR? Besok harus saya setorin soalnya ke bendahara komite," tulis Fitri dalam pesan yang dikirimkan ke Nova diterima Suarabogor.id, Kamis (6/3/2025).
Selain itu, Nova juga ditagih pembayaran uang kas yang diklaim menunggak selama tiga bulan.
"Katanya bayar kas Januari juga mau ditransfer, mana sampai sekarang? Sudah jalan tiga bulan ini belum bayar kas," lanjut Fitri dengan nada menekan.
Baca Juga: Satu Bayi Tewas di Bogor, Bencana Longsor di Batutulis Jadi Sorotan Khusus
Karena merasa keberatan dengan pungutan tersebut, Nova pun menyampaikan penolakannya. Namun, setelah menyampaikan protes, ia justru dikeluarkan dari grup WhatsApp oleh Fitri Nurasiah dan diancam akan dilaporkan ke pihak komite sekolah.
Dugaan Pungutan Liar dan Sorotan Publik
Kasus ini memicu sorotan publik karena praktik iuran yang dinilai tidak memiliki dasar yang jelas dan berpotensi sebagai pungutan liar (pungli).
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, sebelumnya telah menyoroti berbagai pungutan di sekolah, termasuk iuran study tour dan wisuda yang membebani orang tua siswa. Ia menyatakan bahwa pemerintah berencana bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk mengatasi pungutan semacam ini di sekolah-sekolah negeri.
"Ini praktik pungli. Perhatian terhadap guru dan siswa lain tentu bukan sesuatu yang harus dipatok atau dipaksakan. Kami berharap ada solusi atas tindakan komite sekolah yang meresahkan ini," ujar salah satu wali murid yang enggan disebutkan namanya.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak SDN Bantar Kemang 1 dan Dinas Pendidikan setempat belum memberikan tanggapan resmi. Nova mengaku telah mencoba menghubungi wali kelas untuk meminta klarifikasi, namun belum mendapat respons.
Berita Terkait
-
Satu Bayi Tewas di Bogor, Bencana Longsor di Batutulis Jadi Sorotan Khusus
-
Bupati Bogor Tantang Walikota Bekasi: Mari Bersama-sama Hijaukan Kawasan Puncak
-
Warga Bogor, Ini Jadwal Imsakiyah Terbaru Kamis 6 Maret
-
Gerak Cepat Bupati Bogor, Posko Bencana Ditebar di 5 Titik
-
Bogor di Persimpangan Jalan Menuju Istimewa: Bencana Akhlak dan Alam Mengintai
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
Terkini
-
Mengapa Warga Rela Pindah dari Depok ke Cibinong Saat CFD? Ternyata Ini 'Racun' Jalan Tegar Beriman
-
Kantor Desa Digembok Warga! Protes Keras Janji Palsu Kepala Desa Bojong Kulur
-
Warga Bogor Siap-siap! Mulai Pukul 6 Pagi, Jalan Utama Cibinong Bakal Berubah Jadi Arena Olahraga
-
7 Fakta Mengejutkan Kasus Anak Pejabat di Angkringan Cileungsi, Sekdes dan Tokoh Pemuda Pasang Badan
-
Anak Anggota DPRD Bogor Dianiaya Warga? Sekdes Mekarsari: Itu Fitnah!