SuaraBogor.id - Polres Cianjur tidak merekomendasikan Jalur Puncak II sebagai jalur alternatif untuk mudik Lebaran 2025.
Hal ini disebabkan oleh kondisi jalan yang masih banyak mengalami kerusakan serta minimnya rambu lalu lintas dan penerangan jalan.
Kasatlantas Polres Cianjur, AKP Hardian Ardianto, mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan survei ke sejumlah jalur alternatif, termasuk jalur utara, timur, hingga jalur tembus selatan.
"Berdasarkan hasil survei, Jalur Puncak II tidak direkomendasikan sebagai jalur alternatif mudik karena masih banyak jalan yang rusak, ruas jalan yang sempit, serta beberapa titik rawan longsor," ujarnya, belum lama ini.
Selain faktor jalan yang belum memadai, kurangnya fasilitas keamanan seperti rambu dan penerangan jalan juga menjadi pertimbangan utama dalam keputusan ini.
Meski Jalur Puncak II tidak direkomendasikan, Polres Cianjur menyarankan beberapa jalur alternatif lain yang masih bisa digunakan oleh pemudik.
"Jalur tersebut Jalur Alternatif Jonggol. Bisa digunakan pemudik, namun terdapat beberapa jalan berlubang yang sedang dalam perbaikan oleh dinas terkait," imbuhnya.
"Jalur Alternatif Sukaluyu – Cibeber – Selatan Cianjur. Jalur ini cukup layak dilalui, meskipun terdapat beberapa titik jalan yang menyempit." sambungnya.
AKP Hardian menekankan pentingnya kewaspadaan dan kepatuhan terhadap aturan lalu lintas selama perjalanan mudik. Ia juga mengingatkan bahwa di jalur selatan terdapat titik rawan longsor, terutama saat cuaca ekstrem.
Baca Juga: Kronologi Kecelakaan Maut di Cugenang Cianjur, Truk Rem Blong Picu Tabrakan Beruntun 7 Kendaraan
"Kami mengimbau para pengendara untuk selalu waspada, mengikuti rambu-rambu lalu lintas, serta mematuhi arahan petugas di lapangan. Keselamatan selama perjalanan adalah yang utama," tegasnya. [Antara].
Berita Terkait
-
Kronologi Kecelakaan Maut di Cugenang Cianjur, Truk Rem Blong Picu Tabrakan Beruntun 7 Kendaraan
-
Kepala Sekolah Nekat Study Tour ke Luar Jabar, Siap-siap Terima Akibat!
-
Janji Wahyu-Ramzi, Jalan Mulus untuk Cianjur dalam 100 Hari Kerja
-
Cianjur Butuh Uluran Tangan, Ribuan Siswa Belajar di Ruang Kelas Rusak
-
Ledakan Gas di Sindangbarang, Sepasang Suami Istri Alami Luka Bakar Serius
Terpopuler
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
PSSI Protes AFC, Wasit Laga Timnas Indonesia di Ronde 4 Kok dari Timur Tengah?
Terkini
-
BPD Sudah Ketok Palu, Kini Nasib Kades Bojong Kulur Jadi Bola Panas di Tangan Bupati Bogor
-
Akar Pahit di Bojong Kulur, Mengungkap Kebijakan Kontroversial yang Picu Amuk Warga
-
Kekuasaan Tumbang di Bojong Kulur: Didemo Ratusan Warga, Kepala Desa Firman Akhirnya Dinonaktifkan
-
Sosok Perempuan yang Dijodohkan Dengan Pratama Arhan Karena Terang-terangan Kagum
-
4 Fakta Panas Sengketa Masjid Bogor, Punya Izin Resmi Tapi Tetap Disegel