Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Rabu, 19 Februari 2025 | 19:03 WIB
Ilustrasi Sekolah Rusak. ANTARA/VJ Hamka Agung Balya

SuaraBogor.id - Pemerintah Kabupaten Cianjur, melalui Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora), menargetkan perbaikan sejumlah sekolah yang mengalami kerusakan akibat bencana alam pada tahun 2025. Dua bangunan Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Campaka dan Ciranjang yang rusak tertimpa pohon tumbang menjadi bagian dari prioritas perbaikan.

Kepala Disdikpora Cianjur, Ruhli Solehudi, mengungkapkan bahwa sejak tahun 2022 pihaknya telah melakukan pendataan terhadap kondisi sekolah di wilayahnya. Tercatat sekitar 2.500 ruang kelas mengalami kerusakan berat, sementara ribuan lainnya mengalami kerusakan sedang dan ringan.

“Jumlah ini kemungkinan akan bertambah setiap tahun. Namun, prioritas utama diberikan kepada sekolah yang terdampak bencana alam, termasuk dua SD di Kecamatan Campaka dan Ciranjang,” ujarnya, Rabu (tanggal berita).

Selain itu, Cianjur masih menghadapi kekurangan ruang kelas baru yang mencapai 1.100 ruangan akibat meningkatnya jumlah siswa setiap tahun. Saat ini, jumlah siswa SD negeri dan swasta di Cianjur diperkirakan mencapai 250 ribu.

Baca Juga: Ledakan Gas di Sindangbarang, Sepasang Suami Istri Alami Luka Bakar Serius

Untuk mempercepat perbaikan sekolah, Disdikpora telah mengajukan bantuan ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), mengingat keterbatasan anggaran dari APBD Cianjur dan Dana Alokasi Umum (DAU). Ruhli berharap dengan adanya bantuan dari pemerintah pusat, perbaikan sekolah bisa segera terealisasi.

Terkait pembangunan infrastruktur sekolah, termasuk jalan dan ruang kelas, pemerintah daerah menyerahkan sepenuhnya ke kementerian terkait. Hal ini berkaitan dengan adanya refocusing anggaran untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang menjadi prioritas strategis pemerintah pusat.

Di sisi lain, Pemkab Cianjur telah mengalokasikan dana sebesar Rp20 miliar dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun 2025 untuk memperbaiki seratus ruang kelas yang rusak akibat bencana alam di 18 kecamatan. Program ini ditargetkan mulai berjalan pada awal tahun.

"Kami berupaya agar perbaikan berjalan tepat waktu, termasuk menjalin kerja sama dengan kementerian untuk mendapatkan tambahan anggaran," pungkas Ruhli. [Antara].

Baca Juga: Oknum Guru Cabuli Siswi di Cianjur, Ancam Korban Agar Diam

Load More