Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Jum'at, 11 April 2025 | 13:56 WIB
Ilustrasi gempa bumi (Unsplash)

SuaraBogor.id - Gempa bumi yang terjadi di wilayah Bogor, Jawa Barat pada Kamis (10/4/2025) malam disebabkan oleh aktivitas sesar aktif Citarik.

Hal tersebut diungkapkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang menyatakan bahwa gempa bumi dangkal dengan magnitudo 4,1 itu dipicu oleh sasaran aktif.

Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono memastikan bahwa gempa tersebut tergolong gempa tektonik kerak dangkal atau shallow crustal earthquake akibat aktivitas sesar aktif, dengan episenter getaran berada di darat pada koordinat 6,62 Lintang Selatan (LS) dan 106,8 Bujur Timur (BT), dengan kedalaman hiposenter 5 kilometer.

Menurut dia, hal tersebut mengacu pada hasil analisis mekanisme sumber gempa, yang menunjukkan jenis gempa geser (strike-slip) dengan dugaan kuat pemicunya adalah Sesar Citarik yang memiliki mekanisme geser mengiri (sinistral strike-slip).

Baca Juga: Pabrik Uang Palsu di Bogor Beroperasi Setengah Tahun

Ciri khas gempa tektonik ini juga tampak pada catatan gelombang gempa dari sensor seismik DBJI (Darmaga) dan CBJI (Citeko) yang menunjukkan gelombang shear kuat dengan komponen frekuensi tinggi.

BMKG mengkonfirmasi bahwa guncangan pada malam tadi sekitar pukul 22.16 WIB ini dirasakan di wilayah Kabupaten Bogor, Kota Bogor, dan Depok dengan intensitas III–IV MMI.

"Menyebabkan kerusakan ringan pada beberapa rumah warga di Kota Bogor," katanya, dilansir dari Antara, Jumat (11/4/2025).

Dia menambahkan bahwa gempa ini juga disertai suara gemuruh dan dentuman yang muncul akibat getaran frekuensi tinggi dekat permukaan. Meskipun memang kondisi tersebut umum terjadi pada gempa dengan kedalaman sangat dangkal.

"Semua gempa sangat dangkal disertai dengan suara ledakan, dentuman dan gemuruh," cetusnya.

Baca Juga: Rumah di Bogor Ludes Saat Pemilik Hendak Merokok

BMKG mencatat hingga Jumat pagi pukul 06.00 WIB telah terjadi empat kali gempa susulan, yakni pada pukul 23.12 WIB (M1,9), 23.14 WIB (M1,7), 01.04 WIB (M1,6), dan 01.38 WIB (M1,7).

"Dan masih terus dalam monitoring tim. Kewaspadaan menjadi penting. Pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan (sebelum masuk berada di dalamnya)," katanya mengingatkan.

Berikut ini beberapa tips penting untuk menghindari dampak buruk gempa bumi:

Sebelum Gempa Bumi

  • Kenali Struktur Bangunan
  • Pastikan rumah atau tempat tinggal dibangun sesuai standar tahan gempa.
  • Hindari menyimpan benda berat di rak tinggi.
  • Siapkan Tas Darurat
  • Isi dengan air minum, makanan tahan lama, senter, obat-obatan, masker, dokumen penting, dan uang tunai secukupnya.
  • Pahami Jalur Evakuasi
  • Ketahui letak pintu darurat dan titik kumpul di rumah, sekolah, atau kantor.
  • Latihan Evakuasi
  • Lakukan simulasi gempa secara berkala bersama keluarga.

Saat Gempa Terjadi

  • Jangan Panik!
  • Tetap tenang dan segera cari tempat berlindung.
  • Drop, Cover, and Hold On
  • Tiarap, lindungi kepala dan leher, lalu pegangan erat pada meja atau benda kokoh.
  • Hindari Kaca & Benda Gantung
  • Jauhkan diri dari jendela, cermin, atau lampu gantung yang bisa pecah dan jatuh.
  • Jika di Luar Ruangan
  • Menjauh dari bangunan, tiang listrik, dan pohon besar.
  • Jika di Kendaraan
  • Hentikan kendaraan secara perlahan, tetap di dalam mobil, dan hindari berhenti di bawah jembatan atau flyover.

Setelah Gempa

  • Periksa Kondisi Diri & Sekitar
  • Cek apakah ada yang terluka dan bantu jika memungkinkan.
  • Waspadai Gempa Susulan
  • Tetap siaga di tempat aman dan jauhi bangunan yang rusak.
  • Gunakan Info Resmi
  • Dapatkan berita dari BMKG, BNPB, atau sumber resmi untuk update gempa dan potensi tsunami.
  • Hindari Menggunakan Lift
  • Gunakan tangga untuk evakuasi jika berada di gedung bertingkat.

Load More