Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Jum'at, 11 April 2025 | 18:21 WIB
Ilustrasi Nyamuk (unsplash/syeed ali)

SuaraBogor.id - Wabah penyakit Chikungunya saat ini tengah merabak di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Tercatat ada puluhan warga tumbang.

Sebanyak 43 warga di Kampung Cibiuk, Desa Sukaratu, Kecamatan Bojongpicung tumbang akibat terserang penyakit terserang Chikungunya.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kabupaten Cianjur Frida Layla Yahya mengatakan, sebagian besar warga sudah mendapat pertolongan medis, yang semula 38 orang bertambah menjadi 43 orang dan menjalani perawatan di rumah.

"Melihat gejala yang dialami kemungkinan besar Chikungunya, untuk memastikan kami masih menunggu hasil laboratorium yang keluar Jumat besok," katanya.

Baca Juga: Gebrakan Bupati Rudy! Rp 724 Miliar Disiapkan Agar Warga Bogor Berobat Gratis

Dia menjelaskan, dari 43 orang tersebut, 20 orang di antaranya laki-laki, 17 orang perempuan, dan lima orang anak-anak, sebagian besar menjalani perawatan di rumah dan mendapat pengawasan dari tenaga kesehatan dari puskesmas setempat sampai dinyatakan pulih 100 persen.

Untuk mencegah penularan dan bertambahnya warga yang terjangkit, pihaknya bersama petugas gabungan dari kecamatan, puskesmas, dan aparat desa serta warga sekitar melakukan gotong-royong membersihkan lingkungan serta pengasapan.

"Kami sudah melakukan pengasapan atau fogging di area perkampungan guna membunuh nyamuk penyebab Chikungunya serat melakukan bersih-bersih lingkungan mulai dari saluran air dan mengubur barang yang dapat menjadi tempat nyamuk bersarang dan berkembang biak," katanya.

Hal tersebut dilakukan di perkampungan yang letaknya berdekatan sebagai upaya antisipasi terus bertambahnya warga yang terserang Chikungunya, serta meminta warga rutin melakukan cek kesehatan di pusat layanan kesehatan terdekat.

Bahkan pihaknya meminta warga menerapkan pola hidup bersih dan sehat agar tidak mudah terjangkit penyakit saat perubahan musim termasuk demam berdarah, serta rutin membersihkan lingkungan rumah dari genangan air yang dapat menjadi sarang nyamuk.

Baca Juga: Mobil Bak Terbuka Picu Tabrakan Karambol di Jalan Bandung-Cianjur, 4 Pemudik Luka-luka

Sebelumnya Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur mencatat sekitar 38 warga Kampung Cibiuk, Desa Sukaratu, Kecamatan Bojongpicung mengalami gejala atau suspect Chikungunya dan sudah mendapat pertolongan medis dan pengawasan dari tenaga kesehatan.

Kepala Puskesmas Bojongpicung Heni Supenti mengatakan dari puluhan orang tersebut ada yang sempat mengalami kelumpuhan sementara terutama anak-anak dengan gejala demam dan badan linu.

"Kami bersama tim dari Dinas Kesehatan Cianjur sudah melakukan uji sampel terhadap beberapa orang warga dan masih menunggu hasil uji laboratorium, dugaan sementara suspect Chikungunya," katanya dilansir dari Antara.

Dia menjelaskan sebagian besar warga yang mengalami gejala sejak Jumat (4/4) menjalani perawatan di rumahnya masing-masing, namun beberapa orang sempat menjalani perawatan di puskesmas, sehingga pihaknya memberikan pengawasan ke perkampungan guna memastikan kondisi warga.

Apa itu Chikungunya?

Chikungunya adalah penyakit yang disebabkan oleh virus chikungunya, yang ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus—jenis nyamuk yang sama dengan penyebar demam berdarah (DBD) dan zika.

Gejala Chikungunya

Biasanya muncul 4–8 hari setelah gigitan nyamuk, dan bisa berlangsung selama beberapa hari hingga minggu.

Gejala yang paling umum:

  • Demam tinggi mendadak
  • Nyeri sendi parah (terutama di tangan, kaki, lutut)
  • Nyeri otot
  • Sakit kepala
  • Ruam kulit
  • Kelelahan
  • Kadang bengkak di sendi
  • Nyeri sendi bisa berlangsung berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan pada beberapa kasus.

Apakah Berbahaya?

Chikungunya jarang menyebabkan kematian, tapi bisa sangat mengganggu karena nyeri sendi yang hebat dan berkepanjangan. Risiko lebih tinggi pada:

  • Lansia
  • Orang dengan penyakit kronis
  • Ibu hamil (karena bisa menular ke bayi saat persalinan)
  • Pengobatan dan Pencegahan
  • Belum ada obat khusus atau vaksin. Pengobatan hanya untuk meringankan gejala: istirahat, banyak minum, dan konsumsi obat penurun demam/nyeri seperti paracetamol.
  • Pencegahan utama: hindari gigitan nyamuk!
  • Gunakan lotion anti nyamuk
  • Tidur pakai kelambu
  • Bersihkan tempat penampungan air (3M: Menguras, Menutup, Mengubur)
  • Pakai pakaian panjang

Load More