SuaraBogor.id - Setelah 4 tahun menanti pasca bencana alam di wilayah Bogor Barat, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Para korban resmi mengantongi sertifikat hunian tetap (Huntap).
Pemberian sertifikat huntap itu langsung oleh Bupati Bogor, Rudy Susmanto kepada para korban.
Ada 409 sertifikat huntap yang diserahkan oleh Rudy Susmanto kepada masyarakat yang menjadi korban longsor pada tahun 2020 lalu.
"Sertifikat harus sampai ke korban bencana. Mereka dipindahkan, direlokasi ke hunian sementara cukup lama. Kemudian dibangunkan huntap tapi sertifikat belum keluar sejak lama," kata Rudy usai menyerahkan sertifikat di Kampung Urug, Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, dilansir dari Antara, Kamis (29/5/2025).
Baca Juga: Ratusan Kepala Sekolah di Bogor Diminta Bupati Utamakan Hati dalam Mendidik
Sertifikat yang diberikan untuk warga terdampak bencana banjir dan longsor yang terjadi pada Januari 2020. Saat itu, warga direlokasi kemudian dibuatkan hunian oleh pemerintah.
Rudy mengakui Pemkab Bogor masih harus menyelesaikan 750 hunian tetap untuk warga terdampak bencana, sekaligus menyelesaikan legalitas hunian mereka.
"Saya pastikan tahun 2026 semua tuntas. Baik, itu sertifikat yang saat ini masih berproses, maupun pembangunan huntap yang masih diperlukan untuk warga," ujarnya.
Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukinan dan Pertanagan (DPKPP) Kabupaten Bogor Teuku Mulya menjelaskan, penyerahan sertifikat sebanyak 409 ini meliputi tiga desa di Kecamatan Sukajaya dan Kecamatan Cigudeg.
Untuk Desa Urug, Kecamatan Sukajaya sebanyak 190 sertifikat, Desa Sipayung, Kecamatan Sukajaya 131 sertifikat dan Desa Sukaraksa, Kecamatan Cigudeg 88 sertifikat.
Baca Juga: Rumah Aman Bak Hotel Bintang 5 Hadir di Bogor: Gratis untuk Korban KDRT dan Kekerasan Anak
Mulya juga mengungkapkan, huntap yang telah dibangun meliputi 24 desa di tujuh kecamatan dengan target 4.621 unit, dengan 3.871 di antaranya selesai dibangun.
"Tahun 2025 ini kami membangun 400 unit huntap. Sehingga tersisa 350 unit yang akan dibangun pada 2026. Untuk sertifikat, masih ada 1.500 yang sedang dalam proses di BPN dan ditarget selesai tahun ini," jelas Teuku Mulya.
Kabupaten Bogor
Kabupaten Bogor adalah sebuah wilayah kabupaten yang terletak di bagian barat - ujung barat Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Kecamatan Cibinong.
Kabupaten Bogor berbatasan dengan Kabupaten Lebak, Banten di barat, Kabupaten Tangerang beserta Kota Tangerang Selatan, Banten, Kota Depok, Kota Bekasi, serta Kabupaten Bekasi di utara; Kabupaten Karawang dan Kabupaten Purwakarta di timur; Kabupaten Cianjur di tenggara, dan Kabupaten Sukabumi di selatan. Kota Bogor merupakan enklave dari kabupaten ini.
Kabupaten Bogor terdiri atas 40 kecamatan, yang dibagi atas sejumlah desa dan kelurahan. Pusat pemerintahan Kabupaten Bogor terletak di Kecamatan Cibinong, yang berada di sebelah utara Kota Bogor.
Dengan jumlah penduduk sebesar 5,664,537 jiwa, Kabupaten Bogor merupakan kabupaten dengan jumlah penduduk tertinggi di Indonesia meskipun berstatus wilayah penyangga Jakarta Raya seperti Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Tangerang, Banten.
Sejarah
Perjalanan sejarah Kabupaten Bogor memiliki keterkaitan yang erat dengan zaman kerajaan yang pernah memerintah di wilayah tersebut.
Pada 4 abad sebelumnya, Sri Baduga Maharaja dikenal sebagai raja yang mengawali zaman Kerajaan Pajajaran, raja tersebut terkenal dengan ajaran dari leluhur yang dijunjung tinggi yang mengejar kesejahteraan.
Sejak saat itu secara berturut-turut tercatat dalam sejarah adanya kerajaan-kerajaan yang pernah berkuasa di wilayah tersebut, yaitu:
Kerajaan Tarumanagara, diperintah oleh 12 orang raja. Berkuasa sejak tahun 358 sampai dengan tahun 669.
Kerajaan Galuh, diperintah oleh 14 raja. Berkuasa sejak 516 hingga tahun 852.
Kerajaan Sunda, diperintah oleh 28 raja. Bertahta sejak tahun 669 sampai dengan tahun 1333.
Kerajaan Kawali, diperintah oleh 6 orang raja. Berkuasa sejak tahun 1333 hingga 1482.
Kerajaan Pajajaran, berkuasa sejak tahun 1482 hingga tahun 1579. Pelantikan raja yang terkenal sebagai Sri Baduga Maharaja, menjadi satu perhatian khusus. Pada waktu itu terkenal dengan Upacara Kuwedabhakti, dilangsungkan tanggal 3 Juni 1482. Tanggal itulah kiranya yang kemudian ditetapkan sebagai Hari Jadi Kota Bogor dan Kabupaten Bogor.
Berita Terkait
-
Ratusan Kepala Sekolah di Bogor Diminta Bupati Utamakan Hati dalam Mendidik
-
Rumah Aman Bak Hotel Bintang 5 Hadir di Bogor: Gratis untuk Korban KDRT dan Kekerasan Anak
-
Peluang Emas! Lulusan BLK Bogor Bakal Kerja di Jepang
-
Resmi! Empat RSUD di Kabupaten Bogor Berganti Nama Baru, Cek Daftarnya di Sini
-
Lestarikan Saksi Bisu Hindia Belanda, Mata Air Ciburial Resmi Jadi Cagar Budaya
Terpopuler
- Serie A Boy: Joey Pelupessy Keceplosan Ungkap Klub Baru Jay Idzes?
- 7 Mobil Bekas Senyaman Innova: Murah tapi Nggak Pasaran, Mulai Rp70 Jutaan, Lengkap dengan Pajak
- Visa Furoda Tak Terbit, Ivan Gunawan Tetap Santai Bagi-bagi Makanan di Madinah
- Honda GL Max Lahir Kembali untuk Jadi Motor Pekerja, Harga Setara CB150 Verza
- 5 Moisturizer Lokal Terbaik 2025, Anti Mahal Kualitas Setara Brand Internasional
Pilihan
-
Hati-hati, Banjir Rob Masih Hantui Pantura Semarang-Demak, Ketinggian Air Capai 50 Cm
-
3 HP Kamera Terbaik se-Dunia: Harga di Bawah Rp10 Juta, Performa Lebihi Spek Dewa
-
Terbukti! Viral Video Dedi Mulyadi Peringatkan Tambang Batu 3 Tahun Lalu, Kini Longsor Telan Korban
-
Pendidikan Wamenaker Immanuel Ebenezer, Pernyataannya Sering Tuai Kontroversi: Terbaru, Pecat HRD!
-
9 Mobil Bekas Murah Tahun Muda di Bawah Rp100 Juta, Kabin Nyaman Muat 8 Penumpang
Terkini
-
Penampakan Tembok Penahan Tanah Batutulis Miring 60 Derajat Bikin Warga Bogor Resah
-
3 Kode Redeem MLBB Aktif Juni 2025, Buruan Klaim!
-
Kisah Inspiratif Ogata: Dulu Trauma Pengamen, Kini Kembali Mencintai Bogor
-
Rebutan! 6 Link DANA Kaget Ratusan Ribu Tersedia Malam Ini, Klaim Sebelum Ludes
-
Horor di Exit Tol Sentul Bogor, Mobil Ringsek Tak Berbentuk