Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Senin, 09 Juni 2025 | 14:46 WIB
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi dan Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda [YouTube KDM]

SuaraBogor.id - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menerima kunjungan Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda, di kediamannya di Lembur Pakuan, Subang, Jawa Barat.

Pertemuan kedua kepala daerah ini menjadi momen penting dalam upaya mempererat kerja sama antarprovinsi, khususnya dalam bidang pertanian, perdagangan, dan transformasi digital pemerintahan.

Dalam pertemuan tersebut, keduanya membahas potensi kolaborasi di berbagai sektor strategis. Dedi Mulyadi menekankan pentingnya efisiensi anggaran serta pengalihan belanja tidak prioritas ke program-program yang langsung menyentuh kepentingan masyarakat.

“Kami berkomitmen untuk mendukung program pemerintah pusat dalam efisiensi anggaran dan memperkuat pelayanan publik. Potensi kerja sama antara Jawa Barat dan Maluku Utara sangat terbuka, terutama di sektor pertanian dan digitalisasi sistem pemerintahan,” ujar Dedi.

Baca Juga: COVID-19 Kembali Terdeteksi di Cianjur, KBB, Bogor dan Indramayu

Sherly Tjoanda, dalam kesempatan itu, turut mengapresiasi sambutan hangat dari tuan rumah. Ia juga meninjau langsung lingkungan sekitar kediaman Gubernur Jabar, termasuk melihat peternakan domba dan menikmati pemandangan sawah di kawasan Subang.

“Lingkungannya asri dan bersih, pemandangannya indah sekali. Ini menjadi inspirasi bagi kami dalam membangun daerah,” ungkap Sherly.

Salah satu hasil konkret dari pertemuan tersebut adalah rencana kerja sama pertanian. Menurut Dedi, Maluku Utara memiliki lahan pertanian yang luas namun masih kekurangan tenaga kerja terlatih. Jawa Barat akan membuka peluang pengiriman tenaga tani untuk menggarap lahan tersebut.

“MoU dalam waktu dekat akan segera dirancang, agar masyarakat Jawa Barat bisa berkontribusi mengembangkan pertanian di Maluku Utara,” tambah Dedi.

Pertemuan ini turut menarik perhatian publik setelah dibagikan melalui kanal YouTube resmi KDM. Beberapa warganet menyambut positif kolaborasi dua gubernur yang sama-sama dikenal dengan gaya kepemimpinan yang dekat dengan rakyat.

Baca Juga: Dedi Mulyadi Santai Hadapi COVID-19 di Jabar: Kita Sudah Terlatih

Banyak juga publik yang mengaku baper dengan pertemuan dua tokoh atau kepala daerah hebat itu. Apalagi keduanya saat ini dalam status lajang, Dedi Mulyadi (Duda) dan Sherly (Janda)

Dedi Mulyadi

Dedi Mulyadi lahir 11 April 1971 adalah seorang aktivis dan politikus berkebangsaan Indonesia, yang saat ini menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat untuk periode 2025-2030.

Ia merupakan anggota Dewan Perwakilan Rakyat daerah pemilihan Jawa Barat VII dan duduk di Komisi VI dari 2019 hingga 2023.
Sebelumnya, Dedi menjabat sebagai Bupati Purwakarta selama dua periode berturut-turut dari 2008 sampai 2018.

Kiprahnya menjadi bupati bermula setelah dirinya terpilih pada Pilkada 2008 dengan menjadikan Dudung Bachtiar Supardi sebagai wakilnya di pemerintahan.

Pada pemilu selanjutnya, ia kembali terpilih untuk masa jabatan kedua periode 2013–2018.

Sebelum diangkat menjadi bupati, Dedi terlebih dahulu berkarier sebagai wakil bupati dan legislator di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Purwakarta pada 1999 hingga pengunduran dirinya seusai terpilih menjadi Wakil Bupati Purwakarta.

Secara demokratis, Dedi diaklamasikan menjadi Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Golongan Karya Jawa Barat untuk masa bakti 2016–2020 menggantikan posisi Irianto Syafiuddin.

Pada saat Pilgub Jabar 2018, ia diusung oleh partainya, Golkar, untuk menjadi calon Wakil Gubernur Jawa Barat mendampingi wakil gubernur petahana yang juga kader Partai Demokrat, Deddy Mizwar.

Pada saat Pilgub Jabar 2024 Dedi yang sudah pindah partai ke Gerindra kembali dicalonkan menjadi calon gubernur yang diusung oleh Koalisi Indonesia Maju dimana dalam koalisi tersebut terdapat Partai Golkar, partainya terdahulu.

Dedi berpasangan dengan Erwan Setiawan. Di tahun 2025 pada tanggal 20 Februari, Dedi-Erwan resmi menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat.

Dedi Mulyadi lahir di Kampung Sukadaya, Desa Sukasari, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat.

Dia merupakan putra bungsu dari sembilan bersaudara. Ayahnya, Sahlin Ahmad Suryana merupakan pensiunan Tentara Prajurit Kader sejak usia 28 tahun akibat sakit yang diderita sebagai dampak racun mata-mata kolonial.

Ibunya, Karsiti yang tidak pernah mengenyam bangku sekolah adalah aktivis Palang Merah Indonesia. Dia sering membantu ibunya mengembala domba dan berladang.

Dedi Mulyadi menempuh masa SD hingga SMA di kota kelahirannya, Subang. Mulai dari SD Subakti (1984), SMP Kalijati (1987), dan SMA Negeri 1 Purwadadi (1990).

Selanjutnya pendidikan tingginya diselesaikan di Sekolah Tinggi Hukum Purnawarman Purwakarta dengan meraih gelar Sarjana Hukum (1999).

Selama berkuliah Dedi Mulyadi juga pernah menjadi aktivis dan menjadi ketua Himpunan Mahasiswa Islam cabang Purwakarta.

Load More