SuaraBogor.id - Sebuah fakta mencengangkan terungkap: sekitar 9.000 pasangan di Kabupaten Bogor memutuskan untuk bercerai setiap tahunnya, atau rata-rata 40 kasus perceraian setiap hari.
Angka fantastis ini, ditambah luasnya wilayah, mendorong Pengadilan Agama (PA) Cibinong bersama Pemerintah Kabupaten Bogor untuk meluncurkan inovasi radikal bernama "Layanan Jemput Asa" (LJA).
Kini, warga yang ingin mengurus perkara tak perlu lagi jauh-jauh datang ke Cibinong. Justru, pengadilan yang akan mendatangi mereka langsung di kecamatan.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor, Ajat Rochmat Jatnika, memaparkan bagaimana masifnya angka perceraian, yang mendominasi 70-80 persen dari total 12.000 perkara tahunan di PA Cibinong, menjadi salah satu pemicu utama inovasi ini.
"Jadi ada sekitar 9.000 an perkara (perceraian) setiap tahun nya di Kabupaten Bogor. Kalau kita hitung, perharinya bisa 40 perkara. Saya kira dengan kondisi seperti ini, dengan rentang kendali kita yang luas, kemudian jumlah penduduk banyak, maka pelayanan itu harus didekatkan kepada masyarakat," jelas Ajat.
Melalui Layanan Jemput Asa, proses sidang yang sebelumnya terpusat di Cibinong kini akan digelar di 10 lokasi yang telah ditentukan di berbagai kecamatan.
"Nanti perkara-perkara itu bisa didatangi, ada mobil jemput kemudian pelaksanaan Pengadilan juga bisa dilakukan di tempat-tempat tertentu, sehingga masyarakat yang jauh di sana, tak perlu jauh datang ke Cibinong tapi Pengadilan yang datang dan masalah diselesaikan di tempatnya," terangnya.
Prosesnya dibuat mudah, mulai pendaftaran awal bisa dilakukan secara online, namun untuk proses sidang yang wajib tatap muka, tim LJA yang akan datang mendekat.
"Jadi sidang itu harapannya bisa dilakukan di lokasi, ada di Jonggol ke Jonggol, Jasinga ke Jasinga," tambah Ajat.
Baca Juga: PA Cibinong Umumkan Perang Lawan Calo Lewat Layanan Jemput Asa
Misi Ganda yakni Dekatkan Layanan, Gebuk Calo
Selain menjawab tantangan geografis dan tingginya kasus, LJA memiliki misi penting lainnya: memberantas praktik percaloan yang meresahkan.
Ajat menyebut, sistem yang terpusat dan jauh dari jangkauan seringkali membuka celah bagi para calo untuk memangsa warga yang sedang kesulitan.
"Kedua, kalau misalnya tidak didekatkan, tidak transparan, maka permasalahan saat ini kan banyak calo, orang datang bermasalah, tapi justu bukan menyelesaikan tapi didatangi para calo," tegasnya.
Dengan LJA, interaksi antara pencari keadilan dan institusi peradilan menjadi langsung, transparan, dan meminimalisir risiko korupsi.
"Itu yang diniatkan Pengadilan Agama, sehingga jadi wilayah bebas korupsi. Gak ada lagi calo, masyarakat bersentuhan langsung dengan mereka, kalau ada biaya perkara pun langsung transfer," tutup Ajat.
Tag
Berita Terkait
-
PA Cibinong Umumkan Perang Lawan Calo Lewat Layanan Jemput Asa
-
DPRD Bogor Tancap Gas! Alokasikan Dana Perbaiki 2.500 Rutilahu dalam APBD Perubahan 2025
-
Bukan Penggusuran! PKL Pakansari Bakal Punya Lokasi Dagang Layak dan Nyaman
-
Usut Tuntas Skandal Perselingkuhan, Ketua DPRD Segera Panggil Kadisdik
-
Ketika Markas Pemkab Bogor Berubah Jadi Medan Tempur: Latihan Spesial Tiga Matra TNI
Terpopuler
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 5 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Kolagen untuk Hilangkan Kerutan, Murah Meriah Mudah Ditemukan
- 6 Hybrid Sunscreen untuk Mengatasi Flek Hitam di Usia Matang 40 Tahun
- Patrick Kluivert Dipecat, 4 Pelatih Cocok Jadi Pengganti Jika Itu Terjadi
Pilihan
-
Emas Terbang Tinggi! Harga Antam Tembus Rp 2.596.000, Cetak Rekor di Pegadaian
-
Bikin Geger! Gunung Lawu Dilelang jadi Proyek Geothermal, ESDM: Sudah Kami Keluarkan!
-
Uang MBG Rp100 T Belum Cair, Tapi Sudah Dibalikin!, Menkeu Purbaya Bingung
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Kamera Terbaik Oktober 2025
-
Keuangan Mees Hilgers Boncos Akibat Absen di FC Twente dan Timnas Indonesia
Terkini
-
Legal Video Downloading Practices
-
Saung Batu Penganten Bogor! Destinasi Wisata Alam Cocok untuk Family Gathering, Wajib Dicoba Gen Z
-
Misteri Pembobolan Rumah Kosong di Bogor Raya, Jejak Pelaku Brankas Ratusan Juta Terendus
-
Mengejutkan! Menkeu Purbaya Ancam Bubarkan Satgas BLBI, Sebut Bikin Ribut, Hasil Nol
-
Bukan Hanya Bogor, 3.000 Desa Terjebak dalam Hutan, Mendes PDT Cari Solusi Darurat