- Perundungan berujung maut menimpa FD, seorang santri di Bogor, setelah dianiaya dua temannya.
- Pelaku AZ dan FD membalas dendam dengan menyerang korban menggunakan batu dan besi di kamarnya.
- Korban FD awalnya adalah pelaku perundungan terhadap AZ, yang kemudian berbalik menjadi korban.
SuaraBogor.id - Dunia pendidikan kembali tercoreng dengan insiden tragis. Sebuah kasus perundungan atau bullying berujung maut terjadi di salah satu Pondok Pesantren (Ponpes) berinisial DR di wilayah Kabupaten Bogor bagian Barat.
Kejadian memilukan ini merenggut nyawa seorang santri berusia 15 tahun, berinisial FD, yang meninggal dunia setelah mengalami penganiayaan brutal.
Peristiwa ini mengguncang publik dan menjadi sorotan serius mengenai bahaya bullying di lingkungan pendidikan.
Kasatreskrim Polres Bogor, AKP Teguh Kumara, menjelaskan kronologi kejadian mengerikan ini yang berlangsung pada Kamis, 11 September 2025, sekitar pukul 03.00 WIB dini hari.
Insiden bermula saat korban FD (15) sedang tidur di kamarnya. Tiba-tiba, dua pelaku, AZ (14) dan FD (15) – yang ironisnya memiliki inisial nama sama dengan korban – masuk ke kamar korban. Mereka datang dengan niat jahat dan membawa senjata.
AKP Teguh Kumara merinci bahwa kedua pelaku telah mempersiapkan aksi kekerasan mereka.
"Pada saat itu pelaku sudah membawa 1 buah bongkahan batu dan 1 buah besi bekas kaki kursi," jelasnya, Minggu 21 September 2025.
Dengan berbekal senjata tersebut, kedua pelaku langsung melancarkan penganiayaan kepada korban yang sedang terlelap.
"Setelah sampai di dalam kamar korban, pelaku langsung memukulkan batu tersebut tepat di bagian muka korban dan memukul besi di area kepala sebanyak 5 kali," jelas AKP Teguh.
Baca Juga: Karyawan Shell di Bogor Heran dengan Saran Bahlil: Beli BBM ke Pertamina, Kualitas Kami Hilang!
Penganiayaan ini menunjukkan tingkat kekerasan yang sangat tinggi dan niat untuk melukai korban secara serius.
Yang lebih memilukan, kedua pelaku diketahui adalah teman satu kelas korban di Ponpes DR. Mereka sama-sama duduk di bangku kelas IX, yang seharusnya menjadi lingkungan yang aman dan mendukung proses belajar mengajar.
Modus di balik aksi brutal ini terungkap cukup kompleks. AKP Teguh Kumara mengungkapkan bahwa motif utama kedua pelaku adalah amarah yang sudah memuncak akibat perundungan yang dilakukan oleh korban secara berulang kali.
"Korban awalnya sebagai pelaku *bullying* terhadap pelaku," tutupnya.
Sebelum menghembuskan napas terakhir, korban FD sempat dilarikan ke RSUD Leuwiliang untuk mendapatkan pertolongan pertama.
Namun, karena kondisi kesehatannya yang semakin memburuk dan sangat parah, pada Minggu, 14 September 2025, ia dirujuk ke RSUD Ciawi.
Berita Terkait
-
Karyawan Shell di Bogor Heran dengan Saran Bahlil: Beli BBM ke Pertamina, Kualitas Kami Hilang!
-
Gempa M 3,9 Guncang Sukabumi Sore Ini, BMKG Catat 32 Kali Gempa Susulan Sejak Kemarin
-
Bukan Larangan, Ini Jadwal Baru Truk Tambang di Parungpanjang, Berlaku hingga Desember 2025
-
Imbas Kinerja Buruk dan Kasus Korupsi, Pemprov Jabar Putus Kontrak Pengelolaan TPPAS Lulut Nambo
-
Jam Operasional Truk Tambang di Bogor Direlaksasi Pagi hingga Sore: Perbup Sementara Dikesampingkan
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Body Lotion Mengandung SPF 50 untuk Mencerahkan, Cocok untuk Yang Sering Keluar Rumah
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Tiga Fungsi Rahasia Hutan Kota Tajur yang Akan Ubah Wajah Bogor Selamanya
-
Menggantungkan Nasib pada Nama Lama: Perbasi Bogor Blak-blakan, Tak Ada Satupun Atlet Profesional
-
3 Fakta Mengejutkan di Balik Penangkapan ASN Tangerang di Parung Bogor
-
14 Hari Penentuan! Akankah Berkas Gratifikasi Kades Cikuda Dinyatakan Lengkap oleh Jaksa?
-
Geger! Warga Cogreg Bogor Dikejutkan Penemuan Mayat Pria di Lantai Dua Rumah Sendiri