-
Dua remaja tewas tersambar petir saat berteduh di sawah Buanajaya, Bogor, menunjukkan kerentanan lokasi terbuka terhadap cuaca ekstrem.
-
Tiga RT di Buanajaya terisolasi puluhan tahun karena ketiadaan jembatan melintasi Sungai Cimapag, menghambat akses vital dan ekonomi.
-
Pemerintah Desa Buanajaya prioritaskan pembangunan Jembatan Rawayan Cimapag 40 meter yang diharapkan terealisasi tahun 2026 dengan dukungan TNI.
SuaraBogor.id - Banyak fakta menarik dari peristiwa dua warga yang tewas tersambar petir di di Desa Buana Jaya, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Berikut adalah 4 fakta penting yang menyoroti urgensi masalah infrastruktur dan tragedi di Desa Buanajaya, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat:
1. Tragedi Sambaran Petir Menewaskan Dua Remaja
Dua remaja pria berinisial P (18) dan R (17) tewas seketika setelah tersambar petir pada Selasa, 4 November 2025, pukul 16.00 WIB.
Korban tersambar saat sedang berteduh di saung tengah sawah dari hujan deras dalam perjalanan memancing ke Kali Cimapag, menunjukkan kerentanan lokasi terbuka terhadap bencana hidrometeorologi.
2. 3 RT Terisolasi Akibat Ketiadaan Jembatan Cimapag
Tiga Rukun Tetangga (RT) di Desa Buanajaya terancam terisolasi karena akses vital ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) dan lahan pertanian terputus oleh Sungai Cimapag.
Warga terpaksa menyeberangi sungai atau menempuh jalur memutar yang membutuhkan waktu hingga satu jam, padahal dengan jembatan jaraknya hanya sekitar 400 meter.
3. Akses Sudah Terputus Puluhan Tahun
Baca Juga: Jasinga Siap Jadi Pusat Ekonomi Baru! KRL Direncanakan Merambah 2 Rute Sekaligus
Kondisi akses yang sulit ini telah berlangsung selama puluhan tahun. Dulu sungai berukuran kecil, tetapi kini telah membesar, membuat penyeberangan semakin berbahaya, terutama saat air curah tinggi di mana akses benar-benar tidak dapat dilalui.
Ketiadaan jembatan ini menghambat aktivitas ekonomi pertanian dan menyulitkan prosesi pemakaman.
4. Harapan Jembatan Rawayan Terealisasi 2026
Pemerintah Desa Buanajaya menjadikan pembangunan Jembatan Cimapag sebagai prioritas mendesak. Jembatan yang direncanakan berjenis rawayan (gantung) dengan bentangan sekitar 40 meter.
Kepala Desa Sudarjat optimis jembatan akan terealisasi pada tahun 2026, setelah mendapatkan respons dan dukungan positif dari unsur TNI, termasuk Dandim, Babinsa, dan Danramil.
Berita Terkait
-
Jasinga Siap Jadi Pusat Ekonomi Baru! KRL Direncanakan Merambah 2 Rute Sekaligus
-
411 Lubang Tambang Ilegal Ditemukan di Gunung Halimun Salak, Operasi Penindakan Makan Korban
-
Akses Vital Tiga RT Terisolasi: Warga Buana Jaya Nantikan Jembatan Cimapag, Pangkas Waktu Tempuh
-
Tragedi di Tengah Sawah Bogor: 2 Remaja Tewas Seketika Disambar Petir Saat Berteduh
-
Waduh! Banyak Kasus Mandek di Kejari Kabupaten Bogor, Ini Kata Denny Achmad
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Rupiah Bangkit Perlahan, Dolar AS Mulai Terpojok ke Level Rp16.760
-
2 Profesi Ini Paling Banyak Jadi Korban Penipuan di Industri Keuangan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
Terkini
-
Jangan Salah Pilih Lokasi! Cek Jadwal Kemeriahan Malam Tahun Baru 2026 di Kabupaten Bogor
-
Siap-Siap Macet Total? Pemkab Bogor Prediksi Jutaan Wisatawan Serbu Puncak di Malam Tahun Baru
-
Dompet Menjerit Jelang Nataru, Harga Ayam hingga Cabai di Cibinong Meroket Tajam
-
4 Warga Bogor Masuk Daftar 16 Korban Tewas Kecelakaan Bus Maut di Tol Batang-Semarang
-
Langkah Aksi Sosial BRI, Jalan Sehat 5 KM Donasi Rp50 Miliar untuk Korban Bencana Sumatra