-
Kabupaten Bogor memiliki jumlah penduduk miskin tertinggi se-Indonesia, mencapai 401,86 ribu jiwa menurut BPS. Hal ini menjadi sorotan Menteri PKP.
-
Pemkab Bogor mengakui jumlah penduduk miskin tertinggi itu, namun mengklaim persentase kemiskinan (6,25%) lebih rendah dari Jabar dan nasional.
-
Pemkab Bogor mengalokasikan Rp700 miliar di 2025 untuk penanggulangan kemiskinan, fokus pada perbaikan Rutilahu dan program pemberdayaan ekonomi.
SuaraBogor.id - Sebuah fakta ironis baru saja terkuak dari rapat dengar pendapat di Senayan. Kabupaten Bogor, wilayah penyangga ibu kota yang dikenal asri dan menjadi rumah bagi para elit politik, ternyata menyimpan luka sosial yang mendalam.
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, secara blak-blakan membuka tabir gelap bahwa Kabupaten Bogor menduduki peringkat pertama sebagai daerah dengan jumlah penduduk miskin tertinggi di Indonesia.
Pernyataan ini tentu menampar keras wajah birokrasi setempat, mengingat wilayah ini bukan daerah terpelosok. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk miskin di sana menembus angka 401,86 ribu jiwa. Angka ini menjadikan Kabupaten Bogor sebagai juara kemiskinan di antara 100 kota/kabupaten lainnya di berbagai provinsi.
Dalam rapat bersama Komisi V DPR RI, Menteri yang akrab disapa Ara ini tidak bisa menyembunyikan keheranannya. Ia menyoroti paradoks ketimpangan sosial yang terjadi. Bagaimana mungkin di wilayah tempat tinggal dua tokoh paling berpengaruh di republik ini, kemiskinan justru merajalela?
"100 kabupaten dengan jumlah penduduk miskin terbesar. Paling tinggi di Kabupaten Bogor," ungkap Menteri Ara tegas.
Ia kemudian menyentil fakta bahwa Presiden Prabowo Subianto yang tinggal di Hambalang dan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Cikeas, sama-sama berdomisili di kabupaten tersebut.
"Bapak Prabowo tinggal di situ, Bapak SBY tinggal di Kabupaten Bogor. Jumlahnya segitu," papar dia.
Merespons data menohok dari pusat, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor tidak mengelak, namun memberikan konteks yang lebih luas. Kepala Bappedalitbang Kabupaten Bogor, Bambam Setia Aji, mengakui bahwa secara jumlah absolut, angka tersebut memang besar.
Namun, hal itu harus dilihat dari rasio total populasi Kabupaten Bogor yang sangat gemuk, yakni diprediksi mencapai lebih dari 6 juta jiwa pada 2025.
Baca Juga: Gus Ipul Ungkap Satu Faktor Kunci Keberhasilan Program Kesejahteraan
“Walaupun jumlah penduduk miskin 446.790 orang, itu berbanding dengan 6 juta Jiwa penduduk Kabupaten Bogor," kata Bambam membela diri.
Pemkab mengklaim, jika dilihat dari persentase, tren kemiskinan di wilayahnya justru menurun drastis dan lebih baik dari rata-rata nasional. Berikut data perbandingannya untuk tahun 2025:
- Persentase Miskin Nasional: 9,63%
- Persentase Miskin Jawa Barat: 7,46%
- Persentase Miskin Kabupaten Bogor: 6,25%
"Rasio kemiskinan di Kabupaten Bogor ini justru lebih rendah dari rata-rata Provinsi Jawa Barat dan Nasional. Tren penurunan kemiskinan juga tercatat sejak 2021 dengan angka kemiskinan berada di 8,13 persen, kini turun ke 6,25 persen di 2025,” jelas Bambam.
Tidak ingin terus-menerus diberi label "miskin", Pemkab Bogor telah menyiapkan strategi "jumbo". Bambam menyebutkan bahwa sekitar 120 ribu orang telah berhasil diangkat derajat ekonominya dalam lima tahun terakhir.
Untuk tahun 2025, alokasi anggaran penanggulangan kemiskinan mencapai Rp700 miliar. Fokus utamanya adalah bedah rumah dan pemberdayaan ekonomi, antara lain:
1. Bedah Rumah (Rutilahu): Target perbaikan 3.406 unit rumah tidak layak huni.
Berita Terkait
-
Gus Ipul Ungkap Satu Faktor Kunci Keberhasilan Program Kesejahteraan
-
Demi Sukseskan Program Prabowo, Kejari Bogor Bekali Kades Ilmu 'Anti-Korupsi'
-
Sosok Ahli Ekologi Politik Resmi Gantikan Tri Handoko Pimpin BRIN, Sinyal Perubahan Arah Riset?
-
'Gajah Meninggal Tinggalkan Gading', Pesan Misterius Presiden Prabowo soal Warisan Kekuasaan
-
Bogor Darurat! 3.000 Personel Gabungan Disiagakan, Respon Kilat Perintah Kapolri
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Setelah Bebas, Napi Ini Justru Menolak Keluar Penjara: Alasannya Mengiris Hati
-
Back to School! 4 Rekomendasi Sepeda Sekolah Murah dan Nyaman, Mulai 1 Jutaan Aja
-
Kabupaten Bogor Jadi Kantong Kemiskinan Terbesar Se-Indonesia, Padahal Rumah Prabowo dan SBY
-
Warga Bogor Siap-Siap! RPH Kabupaten Bogor Naik Kelas, Jadi yang Pertama Berstandar Halal Penuh
-
Mimpi ke Tanah Suci Tertunda! Ribuan Jemaah Haji Bogor Batal Berangkat 2026