Andi Ahmad S
Selasa, 02 Desember 2025 | 22:43 WIB
Foto udara Sejumlah kendaraan melintasi genangan banjir yang merendam jalan lintas nasional Banda Aceh-Medan di Desa Ladang Rimba, Trumon Tengah, Aceh Selatan, Aceh, Senin (1/12/2025). [ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/YU]
Baca 10 detik
  • Pemkab Bogor imbangi kesiapsiagaan teknis hadapi cuaca ekstrem dengan Istighatsah Kubro bersama Forkopimda dan ulama sebagai ikhtiar spiritual.

  • Pemerintah menetapkan Status Siaga Darurat Bencana di Bogor; semua elemen diperintahkan siaga tinggi, didukung kesiapan BPBD dan Call Center 112.

  • Di tengah siaga internal, Pemkab Bogor aktif mengirimkan tim medis dan menggalang dana kemanusiaan untuk membantu korban bencana di Sumatera.

SuaraBogor.id - Menjelang penghujung tahun 2025, ancaman cuaca ekstrem atau hidrometeorologi basah menjadi alarm serius bagi wilayah Kabupaten Bogor.

Dikenal sebagai daerah penyangga ibu kota dengan kontur alam yang indah namun rawan longsor dan banjir, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor tidak hanya mengandalkan mitigasi teknis, tetapi juga spiritual.

Pada Selasa (2/12/2025), suasana haru dan khusyuk menyelimuti Masjid Baitul Faidzin, Cibinong. Pemkab Bogor bersama unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), TNI, Polri, dan para alim ulama menggelar Istighatsah Kubro.

Ini adalah bentuk ikhtiar langit untuk memohon perlindungan di tengah ketidakpastian cuaca yang kian ekstrem.

Wakil Bupati Bogor, Jaro Ade, menegaskan bahwa langkah ini krusial sebagai penyeimbang upaya teknis di lapangan.

“Mengingat Kabupaten Bogor adalah daerah rawan bencana, di akhir tahun kita perlu banyak memanjatkan doa, menyadari bahwa semua kondisi ini adalah hak Sang Pencipta,” ujarnya.

Kegiatan doa bersama ini bukan sekadar seremonial rutin. Istighatsah Kubro ini digelar secara serentak berdasarkan amanah Panglima TNI dan diinisiasi langsung oleh Komandan Distrik Militer (Dandim) 0621 Kabupaten Bogor.

Kolaborasi antara kekuatan militer, sipil, dan tokoh agama menunjukkan keseriusan semua pihak dalam menjaga keselamatan warga.

Bagi generasi muda, ini adalah pesan kuat bahwa mitigasi bencana memerlukan kekompakan lintas sektor. Tidak hanya mengandalkan alat berat, tetapi juga kekuatan doa dan solidaritas sosial.

Baca Juga: 4 Spot Wisata Hits di Dramaga Bogor buat Liburan Akhir Tahun Low Budget

Di balik kekhusyukan doa, ada kesiapsiagaan tingkat tinggi yang diaktifkan. Jaro Ade mengungkapkan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah resmi menetapkan status Siaga Darurat Bencana. Status ini menjadi perintah langsung bagi seluruh elemen di Kabupaten Bogor untuk tidak lengah sedikitpun.

“Status ini lebih kepada warning agar seluruh jajaran selalu siap siaga. Pemkab Bogor melalui BPBD secara rutin melakukan cek dan recheck terhadap anggaran dan sumber daya. Pelayanan Call Center 112 juga menjadi yang tercepat dalam menerima informasi dan laporan dari masyarakat,” jelas Jaro Ade.

Empati warga Bogor tidak hanya berhenti di batas wilayah administratif. Di tengah kesiapsiagaan menjaga rumah sendiri, Pemkab Bogor juga menunjukkan aksi kemanusiaan nyata bagi saudara sebangsa yang sedang tertimpa musibah di Aceh dan Sumatera Utara.

Jaro Ade memastikan bahwa bantuan konkret telah bergerak. Tim advance yang terdiri dari relawan tangguh, dua perawat, dan satu dokter telah diberangkatkan ke lokasi bencana di Sumatera untuk membantu penanganan darurat kesehatan.

“Penggalangan dana kemanusiaan terus diintensifkan, baik melalui jalur formal maupun informal, disisipkan dalam setiap kegiatan publik,” kata dia.

Load More